bakabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar masyarakat memberikan informasi sejujur-jujurnya dalam Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia mulai Sabtu, 15 Februari 2020.
“Berikan informasi sejujurnya karena informasi yang bapak ibu berikan akan sangat menentukan kebijakan pembangunan pemerintah ke depannya,” kata Jokowi dalam channel Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/02).
Sensus Penduduk 2020 adalah yang pertama menerapkan sistem online atau daring, yang disebut juga Sensus Mandiri yang akan dimulai pada Februari hingga Maret 2020. Warga cukup memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan mengakses laman Sensus Online dengan alamat sensus.bps.go.id
Masyarakat tidak perlu khawatir ketika tahapan pertama terlewatkan karena pada tahapan kedua adalah pencacahan lanjutan secara konvensional oleh petugas BPS dari rumah ke rumah pada Juli 2020. Tahapan terakhir dari trilogi Sensus Penduduk 2020 adalah Pencacahan Sampel yang akan dilakukan pada Juli 2021.
“Data hasil sensus penduduk ini sangat penting, informasi yang kita isi akan menentukan kebijakan pembangunan ke depan sehingga tahu daerah mana yang membutuhkan tambahan fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi dan semuanya,” tambah Presiden.
Data Sensus Penduduk 2020 menyediakan parameter demografi dan proyeksi penduduk seperti fertilitas, mortalitas, dan migrasi, serta karakteristik lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk dan indikator Sustainable Development Goals (SDGs).
“Sensus Penduduk 2020 harus sukses, terima kedatangan petugas sensus di rumah bapak ibu dan saudara-saudara semuanya,” ungkap Presiden.
Dalam sensus kali ini, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan metode kombinasi (combine method) yang menggunakan data administrasi pendudukan dari Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebagai basis data dasar. Data administrasi Dukcapil tersebut menjadi dasar untuk menghasilkan satu data kependudukan.
Sensus Penduduk 2020 (SP2020) menjadi kegiatan penting yang akan dilaksanakan Indonesia pada tahun 2020. Hajatan rutin tiap dasawarsa pada tahun berakhiran 0 ini menjadi kunci terwujudnya satu data kependudukan Indonesia.
Masyarakat tinggal membuka situs resmi Sensus Penduduk sensus.bps.go.id dengan lebih dulu menyiapkan e-KTP dan Kartu Keluarga (KK) yang di dalamnya terdapat Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Kemudian, masukkan NIK dan KK serta kode “captcha” yang terlihat dalam layar, setelah itu klik “cek keberadaan”. Pada tahap selanjutnya, masyarakat akan diminta membuat sandi kunci (password) yang hanya berlaku untuk seluruh anggota dalam satu KK.
Di dalam pendataan tersebut, masyarakat akan diminta menjawab 22 pertanyaan data dasar, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, agama, tempat tinggal sekarang, pendidikan terakhir hingga pekerjaan.
Dengan begitu, seluruh anggota dalam satu Kartu Keluarga, baik itu bayi sampai manula dapat terekam data dasar pribadi mereka lewat Sensus Penduduk 2020 ini.
Apabila masyarakat mengalami kendala dalam pemasukan data, mereka bisa mencoba tiga kali. Namun, jika tetap tidak bisa, setelahnya ada pemberitahuan bahwa akan ada petugas Sensus yang mendatangi rumah mereka pada bulan Juli mendatang.
BPS juga telah mendapat dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara, Institut Teknologi Bandung, Biro Statistik Australia, dan Kementerian Kominfo dalam pelaksanaan SP2020 secara online guna menguatkan jaringan komunikasi dan internet dan keamanan data.(Ant)
Baca Juga: Mahasiswi Hubei asal Kalsel Resah dengan Kelanjutan Studi di China
Baca Juga: Pesawat TNI AU yang Bawa 238 WNI dari Natuna Tiba di Lanud Halim
Baca Juga: Pangdam XVII Ungkap Penyebab Helikopter MI-17 Jatuh di Papua
Baca Juga: Dilepas, WNI dari Wuhan di Tepung Tawar
Editor: Aprianoor