bakabar.com, MARTAPURA – Tantangan baru bernama Skull Breaker Challenge tengah merebak di media sosial.
Tren ini belakangan menyedot perhatian Dinas Pendidikan Banjar lantaran bisa berujung kematian.
Dari namanya saja sudah ngeri. Jika diterjemahkan secara harfiah, Skull Breaker artinya pemecah tengkorak.
"Kalau kita lihat sangat membahayakan. Dari informasi yang kami dapat sudah ada yang mengalami kecelakaan fatal," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Banjar Maidi Armansyah, Senin (17/2).
Maidi meminta para pelajar di Banjar tak ikut-ikutan aksi tak berfaedah tersebut.
"Kami segera berkoordinasi kepada bidang terkait, men-share ke grup media sosial para guru dan sekolah untuk menyebarluaskan tentang bahayanya," sambungnya lagi.
Meski belum menerbitkan imbauan resmi, namun Disdik Banjar mengimbau agar ada pengawasan lebih dari sekolah.
"Kami mengimbau kepada sekolah-sekolah dan para guru agar lebih intensif dan memberi perhatian lebih terhadap kegiatan-kegiatan anak, terutama saat di luar jam belajar seperti jam istirahat dan menjelang pulang," papar Maidi.
Saat ini sudah banyak video Skull Breaker Challenge yang beredar di media sosial. Dalam tantangan atau challenge ini, ada tiga orang yang berdiri sejajar dan melompat bersama-sama.
Saat orang yang ada di tengah melompat, dua orang lainnya menendang kaki orang tersebut hingga ia jatuh ke belakang.
Dari banyak kasus yang terjadi, korban dari tantangan ini tak sedikit yang mengalami cedera fatal hingga meninggal dunia.
Baca Juga:Berbahaya, Netflix Imbau Hentikan 'Bird Box' Challenge
Baca Juga: Bangkok Challenge 2019: SMAN 2 Banjarmasin Harus Puas di Peringkat Empat
Reporter: Hendra Lianoor
Editor: Fariz Fadhilla
