Nasional

Viral Perusakan ‘Musala’ di Minahasa, TNI Sebar Babinsa di Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Dandim 1007/Banjarmasin Kolonel Infantri Anggara Sitompul merespons cepat isu perusakan Masjid Alhidayah di…

Featured-Image
Ilustrasi TNI. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Dandim 1007/Banjarmasin Kolonel Infantri Anggara Sitompul merespons cepat isu perusakan Masjid Alhidayah di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara.

“Pemberitaan di media sosial sudah mulai viral. Terpenting dari Polri dan TNI di Sulawesi Utara sudah mengeluarkan rilis pemberitaan sebenarnya,” ucap Kolonel (Inf) Anggara Sitompul, di sela acara Forum Kerukunan Umat Beragama, Jumat (31/1) siang.

TNI AD di Banjarmasin telah menjalin komunikasi dengan Kodam Merdeka di Sulawesi Utara.

Baca Juga: Isu Perusakan Masjid di Minahasa Utara, Warga Banjarmasin Diminta Tak Terpancing

Informasi di sana, kata dia, isu tersebut tak terlalu merambah ke kabupaten lain di Sulawesi Utara. Namun hanya ramai di Kabupaten Minahasa.

“Tak ada efek yang masif, dan tak merambah ke kabupaten lain di Sulawesi Utara,” bebernya.

Menurutnya, isu ini tak akan terlalu berdampak signifikan terhadap kerukunan antarumat beragama di Banjarmasin.

“Saya yakin masyarakat Banjarmasin tak akan terpengaruh dengan isu tersebut,” katanya.

Meski begitu, ia tetap melakukan tindakan pencegahan dengan mengarahkan Babinsa untuk menyebar ke masyarakat.

“Ini harus direspons secara tanggap karena sangat berpotensi rawan. Terlebih di tengah maraknya isu radikalisme,” cetusnya.

Pihaknya pun sangat mengapresiasi upaya dari FKUB Banjarmasin dalam melakukan pencegahan dini disintergrasi hubungan antarumat beragama.

“Sekecil apapun itu, maka harus diantisipasi semaksimal mungkin,” pungkasnya.

FKUB Banjarmasin juga merespons cepat dugaan perusakan rumah ibadah di Minahasa itu.

“Kejadian ini tak akan berdampak terhadap kehidupan masyarakat Banjarmasin. Dan, ini merupakan tanggung jawab bersama,” ucap Ketua
FKUB Banjarmasin, Masykur.

Peristiwa di Sulawesi Utara itu, kata dia, bukan perusakan masjid ataupun musala, melainkan hanya tempat pertemuan umat Muslim.

“Itu hanya tempat pertemuan umat Muslim. Bukan masjid ataupun musala,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, sinergitas seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin sangat penting.

“Pasca forum ini, maka seluruh perwakilan harus menyampaikan hasil kepada para pemuka agama lain,” tegasnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Banjarmasin agar selalu menjaga kondusifitas bersama.

Kemudian, jangan sampai terpancing dengan isu-isu di media sosial yang belum teruji kebenarannya.

“Tak perlu direspon secara berlebihan. Semoga hasil dari pertemuan ini bisa disampaikan kepada masing-masing umat beragama. Apalagi FKUB sebagai
representasi agama di Banjarmasin,” cetusnya.

Baca Juga: KBRI Beijing Imbau WNI di China Pulang ke Indonesia

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner