Tak Berkategori

RSUD Hadji Boejasin Dikritik, Abdi Rahman Minta Penjelasan Direktur

apahabar.com, PELAIHARI – Belum lengkapnya fasilitas di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari menuai banyak kritik dari masyarakat….

Featured-Image
Wakil Bupati Tanah Laut Abdi Rahman saat mendengarkan penjelasan Direktur Rumah Sakit terkait keluhan layanan. Foto-Istimewa

bakabar.com, PELAIHARI – Belum lengkapnya fasilitas di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari menuai banyak kritik dari masyarakat. Kritik itu juga sering dilontarkan netizen di media sosial.

Setelah difungsikan pada Desember 2019 lalu, persoalan listrik dan air memang masih menjadi masalah yang perlu segera diselesaikan.

“Ada 2 hal masalah urgen yang kini dihadapi selama rumah sakit ini beroperasi yakni air dan listrik. Dua masalah itulah yang membutuhkan ekstra kerja keras untuk bisa diatasi,” ungkap Direktur Rumah Sakit Hadji Boejasin Pelaihari, dr. Isna Farida, Kamis kemarin.

Persoalan itu diketahui oleh Wakil Bupati Tala, Abdi Rahman, karena ia sendiri sering menerima laporan dari masyarakat.

Saat berkunjung ke rumah sakit tersebut pada Kamis, 23 Januari kemarin, Abdi menerima curahan hati dari dr. Isna tentang kondisi rumah sakit tersebut.

Terkait persoalan listrik, RSUD Hadji Boejasin Pelaihari belum memiliki genset yang ideal. Sebab, genset yang dimiliki rumah sakit itu hanya memiliki daya 220 Kv, sementara idealnya seukuran rumah sakit setidaknya dibutuhkan genset berukuran 1.200 Kv.

“Karena genset yang ada adalah genset dari rumah sakit lama. Akhirnya kelimpungan saat listrik PLN padam. Mestinya dalam hitungan kurang dari 1 menit penerangan harus hidup, tapi ini 4 jam baru bisa hidup,” kata Isna.

Sementara persoalan air ada pada aliran air yang belum bisa mengalir maksimal ke setiap lantai. Pada lantai 3 misalnya, air tidak bisa mengalir ke toilet.

Baca Juga:Ruangan RSUD H. Boejasin Pelaihari akan Gunakan Nama Pahlawan

Kendala lainnya karena desain perpipaan dari PDAM Tala dengan kondisi di rumah sakit tidak sama. Contohnya di ruang inap, setelah di cek posisi pipanya bergeser hingga 5 meter.

"Manajemen RSUD sudah berupaya menjalin komunikasi dengan pihak pembangunan RSUD guna memastikan posisi pipa dengan gambar," katanya.

Meski demikian, pihak rumah sakit terus berupaya untuk meningkatkan fasilitas serta pelayanan.

“Fasilitas memang rumah sakit kita belum lengkap dan masih banyak kekurangan namun bagi manajemen RSUD sambil berjalan secara perlahan di lengkapi,” kata Isna Farida.

Abdi Rahman yang didampingi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan, meminta 3 instansi itu membantu manajemen rumah sakit membangun fasilitas sesuai tupoksinya.

"Karena keluhan masyarakat kadang kalau hujan masih ada genangan air, bagaimana sekiranya Dinas PUPR bisa mengatasinya?" katanya.

Kemudian, Dishub bisa membuat rekayasa lalu lintas pada pintu masuk ke RSUD yang dinilai membahayakan, karena posisinya menanjak. Pengelolaan parkir RSUD juga menjadi perhatian Abdi.

"Jangan sampai bangunan yang megah ini hanya terlihat mewah, kalau ternyata masih membuat masyarakat tidak sehat," ungkapnya.

Baca Juga:Pelepasan Lahan Diteken, 'Polemik' Jalan Rumah Sakit Haji Boejasin Reda

Reporter: Ahc14
Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner