Tak Berkategori

Prihatin Tingginya Angka Perceraian, LDNU Banjar Gelar Kajian Resep Bahagia Rumah Tangga

apahabar.com, BANJARMASIN – Prihatin dengan angka perceraian yang terus meningkat setiap tahunnya, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama…

Featured-Image
Al-Habib Dr. Alwi bin Hamid bin Syihabuddin dan kitab karya beliau “Hadiyatul ‘Arus” yang telah diterjemahkan dengan judul “Kado Pengantin, Bingkisan Cinta untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat” Foto-PCNU Banjar for apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Prihatin dengan angka perceraian yang terus meningkat setiap tahunnya, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Kabupaten Banjar (LDNU Banjar) berinisiatif menggelar kajian tentang hak dan kewajiban suami isteri serta resep untuk kebahagiaan rumah tangga dunia akhirat.

Tidak tanggung-tanggung, kajian yang akan digelar pada Jumat (07/02) sekitar pukul 20.00 Wita itu akan menghadirkan doktor hadits dosen Universitas Hadhramaut, Yaman, yaitu Al-Habib Dr. Alwi bin Hamid bin Syihabuddin. Dengan acuan kitab karya beliau "Hadiyatul ‘Arus" yang telah diterjemahkan dengan judul "Kado Pengantin, Bingkisan Cinta untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat".

“Kitab Hadiyatul ‘Arus sangat penting dikaji karena berisikan tentang tujuan pernikahan, sifat-sifat isteri salihah, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan seorang suami, hak dan kewajiban suami dan isteri, kesalahan yang dianggap sepele namun berdampak pada kebahagiaan rumah tangga, dan etika resepsi pernikahan,” kata Ketua LDNU Kab. Banjar, Sayyid Ali Husein Al ‘Ayderus.

“Insya Allah, kitab versi terjemahan akan kita bagikan saat acara, sehingga mudah menelaah bagi yang tidak pandai bahasa Arab. Setiap peserta juga akan mendapatkan sertifikat yang ditandatangani Habib Alwi,” lanjutnya.

Menanggapi rencana kajian, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Banjar Bidang Dakwah dan Bahtsul Masail, Khairullah Zain, mengaku sangat senang dan menyambut baik.

“Setiap muslim wajib mengetahui hak dan kewajibannya sebagai seorang suami. Pun juga seorang muslimah wajib mengetahui hak dan kewajibannya sebagai isteri. Sayangnya, sangat langka ada kajian tentang hal ini,” katanya.

“Padahal, tidak mungkin seseorang akan mengamalkan kalau ia tidak tahu ilmunya,” lanjut ustadz yang dikenal dengan sebutan Abu Zein Fardany ini.

Untuk itu, sambung Uztadz, mari sama-sama hadir dan belajar. Lebih romantis lagi kalau suami isteri ikut hadir, karena kajian ini untuk pria dan wanita,

“Saya sendiri, insya Allah akan ajak isteri saya untuk ikut belajar,” beber alumni Ma’had ‘Aly Darussalam ini.

Meski terbuka untuk pria dan wanita, namun karena keterbatasan tempat, kajian ini dibatasi kouta. Peminat bisa menghubungi panitia, Basran di 0813 4233 5374.

Baca Juga: Jelang Haul Guru Sekumpul ke 15, Satlantas Banjar Rutin Gelar Razia

Baca Juga:Populasi Muslim Rusia Diprediksi 50 Persen di 2050

Baca Juga: Haul Guru Sekumpul ke 15; Seluruh Karyawan Pasar Sekumpul Disiapkan Layani Jemaah

Baca Juga: Tuan Guru Masdar: Ber-NU Sampai Mati!

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner