bakabar.com, JAKARTA - Pertemuan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard dengan Qualcomm membuka wacana pengembangan teknologi 5G di Indonesia.
Johnny mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pemerintah dalam memilih vendor penyedia teknologi 5G.
Ada tiga faktor disebutkan oleh Menkominfo.
“Faktor yang pertama tentu pilihan teknologi. Itu tentu terkait dengan kebijakan-kebijakan atau arah keputusan teknologi yang akan kita tempuh,” katanya di Gedung Kemenkominfo.
Yang kedua yakni meninjau dari segi ekonomi.
“Teknologi mana yang secara kompetitif lebih bermanfaat untuk Indonesia, apakah milih satu, apakah milih bauran dari beberapa teknologiprovider-nya,” lanjutnya.
Lalu peletakkan infrastruktur 5G juga menjadi pertimbangan penting.
“Dan yang ketiga, tentu kita harus memperhatikan letak dan posisi geostrategis karena 5G juga terkait dengan geostrategis,” ungkapnya.
Di Indonesia beberapa vendor 5G sudah melakukan uji coba. Menurut Johnny, uji coba berlangsung baik.Minat investasi pun melekat pada vendor 5G seperti Huawei, ZTE, dan Qualcomm untuk menjadi penyokong infrastruktur 5G.
“Tentu akan bekerja sama (Qualcomm) dengan konsorsiumnya yang saat ini sedang melakukantrialjuga di Indonesia, menunjukkan komitmennya dan tertarik untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia. Teknologi 5G dari lainnya, baik itu Huawei atau ZTE, itu juga menunjukkan minatnya yang besar untuk investasi,” pungkasnya. (rep)
Baca Juga: Menkop dan UKM Gagas Kamar Ekspor, Permudah UMKM di Kalsel Jajakan Produk
Baca Juga: Kalsel Bisa Ambyar Jika Terus Bergantung Batu Bara dan Sawit!
Baca Juga: Imbas Kasus Jiwasraya, Kinerja OJK Disorot
Baca Juga: Anggarkan Rp 106 Miliar Entaskan Wilayah Rentan Pangan
Editor: Syarif