bakabar.com, NATUNA – Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/1). Segala persiapan pengamanan skala VVIP dilakukan.
Komandan Korem 033/WP Brigjen Gabriel Lema menyatakan, pengamanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan pribadi Presiden RI. Tak hanya itu juga wajib menjamin keamanan wilayah yang dikunjungi oleh Presiden RI.
Yang terpenting mengantisipasi segala ancaman terhadap keselamatan dan keamanan pribadi Presiden RI selama di Natuna.
“Karena itu, untuk mengantisipasi berbagai potensi ancaman tersebut, TNI melakukan pengamanan secara terpadu dengan melibatkan Polri dan institusi terkait,” tegas Gabriel Lema saat memimpin apel gelar pasukan operasi pengamanan VVIP Presiden RI di Lapangan Dirgantara, Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Selasa (7/1) sore.
Peserta apel diikuti oleh 500 personel gabungan yang meliputi TNI-Polri, Damkar, Basarnas, Dishub, dan Satpol PP Kabupaten Natuna.
“Apel gelar pasukan dilaksanakan untuk mengetahui sampai sejauh mana kesiapan masing-masing satgas pengamanan secara keseluruhan, baik personel, materiil, maupun sarana pendukung pengamanan lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan dalam pengamanan VVIP ini tidak ada kata gagal. Karena itu dia menuntut peran komandan satuan tugas (dansatgas) berikut seluruh personel satgas pengamanan VVIP harus dominan.
“Tidak saja dituntut mampu melaksanakan tugas dengan maksimal, tetapi juga harus mampu dalam menghadapi dan mengelola serta menyelesaikan berbagai situasi yang terjadi di lapangan,” ujarnya lagi.
Turut hadir dalam apel gelar pasukan itu, di antaranya Kasiops Korem 033/WP Kol Inf Ariful Muttaqin, Dansatrat 212 Natuna Letkol Lek Bambang Suyono, Dandim 0318/Natuna Letkol (Czi) Ferry Kriswardana, Danyon Komposit I/GP Letkol Inf Rahmat, Dandenpom 1/6 Batam Mayor Cpm Joao SC, Dansubdenpom 1/6-3 Natuna Kapten Cpm Hanang Winarko L, dan Kepala Basarnas Natuna Mexianus Bekabel.
Baca Juga: Soal Natuna, China Didesak Klarifikasi dan Minta Maaf pada Indonesia
Baca Juga: Indonesia Pantang Berunding dengan Cina Soal Natuna
Sumber: Antara
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin