bakabar.com, MARABAHAN – Selama pembangunan jembatan Alalak I, Kabupaten Barito Kuala (Batola) ikut kehilangan pemasukan.
Jembatan tersebut mulai ditutup dan digantikan bangunan baru mulai pertengahan Maret 2019.
Jembatan yang menggunakan sistem cable stayed ini baru rampung Maret 2021 mendatang.
Pemasukan yang menguap tersebut berbentuk retribusi masuk ke Terminal Handil Bakti.
“Setelah Jembatan Alalak I ditutup, kami tidak lagi menarik retribusi masuk Terminal Handil Bakti,” papar Kepala Dinas Perhubungan Batola, Syamsul Arifin, awal pekan tadi.
“Kebetulan terminal ini berada di jalur umum yang menghubungkan Jalan Trans Kalimantan dengan Jembatan Alalak II sebagai jalur utama sementara,” imbuhnya.
Selain menjadi jalur umum, pengutipan retribusi masuk untuk kendaraan penumpang dan barang di pintu masuk terminal juga dipastikan menimbulkan kemacetan.
“Setelah Jembatan Alalak I selesai, retribusi diaktifkan kembali. Sebelumnya pemasukan rata-rata dari retribusi Terminal Handil Bakti mencapai sekitar Rp1,6 juta per bulan,” papar Syamsul.
Pun ke depan Terminal Handil Bakti tidak lagi berada di bantaran sungai seperti sekarang. Selain tak mencukup syarat, jalan sekitar terminal juga terkena proyek pelebaran.
“Terminal baru direncanakan dibangun di depan Pasar Induk Handil Bakti. Sedangkan eks lokasi terminal dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH),” jelas Syamsul.
“Pemindahan terminal juga diharapkan dapat mendukung los pasar yang ditempati eks PKL di Jalan Trans Kalimantan,” tandasnya.
Baca Juga: Dipenuhi Kegetiran, Inilah Kisah Hidup Gamer Satu Tangan dari Batola
Baca Juga: Perputaran Uang di Batola Masih Timpang
Reporter: Bastian AlkafEditor: Fariz Fadhillah