bakabar.com, BANJARMASIN – Sudah cantik, pintar lagi. Itu tergambar dari sosok Sistia Raysanti SM, salah satu atlet menembak di Kalsel.
Baru-baru ini gadis kelahiran Banjarmasin 16 Juni, 28 tahun silam tersebut, mengikuti sertifikasi tembak reaksi AA IPSC.
Sertfikasi itu digelar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kalsel di Lapangan Tembak Brimob Polda, Banjarbaru. Ini bagian dari pengembangan kompetensi atlet.
Sistia mengaku tertarik menggeluti olahraga menembak karena dapat melatih konsentrasi dan pengendalian diri.
Apalagi yang diambilnya kategori tembak reaksi. Ini merupakan nomor bergengsi yang kerap dipertandingkan di even nasional dan internasional.
Tembak reaksi merupakan salah satu dari tiga kategori menembak, selain tembak sasaran dan berburu.
Baca Juga: Lagi, Mundari Karya Promosikan Pemain Barito Putera Junior ke Tim Senior
Tembak reaksi di bawah organisasi International Practical Shooting Confederation (IPSC). Nomor ini yang menggunakan senjata api dengan sasaran bergerak.
Kini olahraga tersebut sudah menjadi lifestyle untuk mengisi waktu emasnya selain kesibukannya jadi presenter TVRI Kalsel.
"Seorang atlet harus mampu berkonsentrasi tinggi, mengendalikan diri serta berani mengambil keputusan secara cepat dan tepat, namun tetap memperhatikan keamanan dirinya dan orang lain," kata wanita berhijab itu.
Meski belum pernah terjun di pertandingan nasional, namun alumni magister manajemen ULM Banjarmasin ini terus mengasah kemampuannya di mini turnamen klub.
“Baru setelah itu akan melakukan persiapan guna mengikuti pertandingan level 2 di Jakarta, insyaallah diselenggarakan pada Maret mendatang,” ucap alumni pertukaran pemuda antara negara (PPAN) kategori Asean Student Visit to India ini.
Selain ajang tersebut, salah satu pengurus HIPMI Kalsel ini juga tekun berlatih untuk menghadapi even bergengsi lainnya.
“Kemudian kejurprov di Kalsel dan event internasional yang diadakan di Solo pada bulan Juli, serta pertandingan-pertandingan level 1 dan 2 lainnya yang akan digelar di seluruh Indonesia,” beber penyandang gelar megister Ilmu Komunikasi ini.
Meski terlihat feminin, namun jangan anggap lemah Sistia. Soal kepiawaiannya memainkan unit senjata, ternyata tak kalah dengan para profesional.
“Feminin bukan berarti dia penakut. Saya lihat adrenalinnya, tantangannya, bahayanya,” pungkas Sistia yang sudah delapan bulan ini berlatih bersama Speed Shooter Shooting Club.
Baca Juga: OK John dan Alexander Rakic Ingin Bawa Barito Putera Lebih Baik
Reporter: Eddy AndriyantoEditor: Ahmad Zainal Muttaqin