Kalsel

Dekat dengan Pemukiman, Warga Telawang Tolak Pembangunan TPS

apahabar.com, BANJARMASIN – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin memindahkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ke wilayah yang…

Featured-Image
Warga memperlihatkan foto penolakan pemindahan TPS yang berdekatan dengan pemukiman. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin memindahkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ke wilayah yang berdekatan dengan pemukiman di Kelurahan Telawang, Banjarmasin Barat, terang-terangan ditolak.

Penolakan tidak hanya melalui verbal, namun juga mereka tuangkan dalam tulisan pada spanduk yang dipasang di lokasi rencana pembuatan TPS yang berdekatan dengan Pasar Telawang.

“Iya, kalau tidak salah Kamis 16 Januari 2020 lalu kami pasang spanduk itu di pagar dekat lokasi akan dibangunnya TPS. Tapi tidak berapa lama atau pada malam harinya sudah dicabut petugas,” kata salah tokoh masyarakat Telawang bernama Fani.

Baca Juga: Mengukur "Syahwat" Politik Guru Khalil di Pilkada 2020

Kendati demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat warga. Justru, kata mantan Ketua RT 27 Kelurahan Telawang, Banjarmasin Barat itu, hingga saat ini pihaknya telah menghimpun tanda tangan warga terkait penolakan tersebut.

“Mungkin sudah ada sekitar puluhan yang tanda tangan, belum yang lain menyatakan penolakan. Dan perlu dicatat ini bukan karena saya paksa, tapi atas keinginan warga sendiri,” tegasnya.

Fani sendiri mengatakan, alasan awal pihaknya menyuarakan penolakan pembangunan TPS di dekat pemukiman mereka tersebut, seiring sejak penanganan persoalan sampah di Pasar Telawang pekan lalu.

Digadang-gadang keberadaan sampah tersebut berhamburan dan acap kali meluber hingga ke halaman parkir Pasar Telawang serta banyaknya warga yang membuang sampah di luar waktu yang telah ditentukan. Sehingga berdampak negatif terhadap pedagang dan pengunjung pasar.

Namun, kata Fani, persoalan tersebut telah selesai beberapa waktu lalu. Bahkan sampah yang kerap muluber di halaman parkir Pasar Telawang sejak pukul 15.30, kini juga sudah tidak terlihat.

“Iya, itu tidak lain karena adanya petugas yang selalu mengawasi keberadaan TPS. Jadi kalau saya perkiraan, keberadaan sampah sudah berkurang sekitar 40 persen,” jelasnya.

Baca Juga: Mila dan Mahyuddin, Calon Perseorangan yang Dinilai Serius Maju Pilkada Tanbu

Namun persoalan lain, rupanya justru muncul seiring adanya rencana pembangunan atau pemindahan TPS di atas lahan yang diklaim milik Pemerintah Kota Banjarmasin.

Digadang untuk mengatasi persoalan over kapasitasnya sampah yang di TPS Pasar Telawang lantaran menampung sampah dari warga kelurahan lain. Hanya saja pembangunan TPS baru itu berada sangat dekat pemukiman warga.

Hal itulah yang kemudian menimbulkan keberatan warga. Karena mereka keberatan jika pembangunan dan pemindahan TPS tadi ditempatkan di kawasan tersebut.

Kalau pun memang ingin membangun, mereka merasa kapasitas sampah di Pasar Telawang saat ini sudah berkurang sebesar 40 persen sejak penertiban dan penempatan petugas di TPS Pasar Telawang akhir-akhir ini.

Fani berharap, jangan sampai penanganan persoalan sampah berdampak terhadap pedagang dan pengunjung di Pasar Telawang lalu telah selesai, namun justru memicu munculnya permasalahan baru dari warga.

“Meskipun kami memaklumi, tidak mudah memang bagi pemerintah menyediakan TPS saat ini di sejumlah kelurahan karena keterbatasan lahan,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Marzuki sebelumnya memang sempat mewacanakan pembangunan TPS di samping Pasar Telawang. Tepatnya di atas lahan milik Pemkot Banjarmasin hanya saja pihaknya masih akan memeriksa lagi status tanah tersebut.

“Tanah ini memang masih milik Pemkot Banjarmasin. Namun nanti untuk memastikan lagi, kami cek dulu. Karena khawatir ada hak guna,” terangnya.

Baca Juga: Rencana Maju di Pilkada Kotabaru, Sudian Noor Akhirnya Buka Suara

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner