Peringati Hari Ibu, DPD PDIP Kalsel Gelar Beragam Kegiatan

bakabar.com, BANJARMASIN - Guna memeriahkan Hari Ibum yang jatuh pada tanggal 22 Desember, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalsel menggelar beragam kegiatan. Diantaranya lomba memasak, zumba dan cek kesehatan gratis.

Pada kegiatan yang digelar dari 21-22 Desember 2019 itu, DPD PDIP Kalsel juga berupaya meningkatkan wawasan kaum ibu dengan seminar parenting.

Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPD PDIP Kalsel, Hanna Muthmainna mengatakan, momen Hari Ibu, pihaknya ingin memelenialkan kaum ibuuntuk menjadi orang tua sekaligus sahabat yang baik bagi anak.

"Kegiatan ini merupakan bentuk penghargaan dan edukasi terhadap kaum wanita, salah satunyasoal mendidik anak di jaman seperti ini,” katanya, Jumat (20/12).

Dalam seminar itu, pihaknya menghadirkan narasumber seperti Nurul Maziyah Parenting Consultant dan Psikolog Marina Dwi Mayangsari.

Sementara itu Sekretaris DPD PDIP Kalsel M Syaripuddin memaparkan, peringatan Hari Ibu dapat dimaknai sebagai emansipasi, penghargaan dan penghayatan terhadap perempuan.

Dia menyebutkan, perempuan Indonesia masa kini dituntut untuk berperan aktif mencari peluang dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki. Tentunya dalam berbagai bidang. Karena itu ruang-ruang keterwakilan perempuan sudah sepatutnya ada dan diberikan.

“Hari Ibu juga dapat dimaknai sebagai hari kebangkitan perempuan Indonesia dan merupakan persatuan dan kesatuan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa,” kata Wakil Ketua DPRD Kalsel ini.

Sementara anggota DPR RI Dapil Kalimantan Selatan Syafruddin H Mamingmenyampaikan, momentum Hari Ibu setiap tahun dilaksanakan untuk mengingatkan kita semua untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia. Perjuangan kaum ibu tidak terpisahkan dalam perjuangan meraih kemerdekaan.

"Peringatan Hari ibu juga sebagai sarana kampanye terhadap perlindungan kaum perempuan,”ujarnya mengingatkan.

Ia menyebut keterlibatan semua unsur masyarakat dan multi stakeholder sangat diperlukan. Termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender bagi perempuan.