Kalsel

Utang BPJS ke RSUD Ulin, Manajemen Harap-Harap Cemas

apahbar.com, BANJARMASIN – Hingga akhir tahun, kas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin diperkirakan belum…

Featured-Image
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, Jalan Ahmad Yani Km 2,5, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto-istimewa

apahbar.com, BANJARMASIN – Hingga akhir tahun, kas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin diperkirakan belum juga akan membaik. Klaim BPJS Kesehatan lah penyebabnya.

Direktur Utama RSUD Ulin Banjarmasin Suciati mengatakan bahwa klaim tersebut akan terus bertambah jika BPJS tidak segera membayar.

“Sehari RSUD Ulin melayani pasien rawat jalan sebanyak 300 orang lebih, sementara rawat inap 600 orang lebih. Atau sekitar 70-80 persen pasien adalah pengguna BPJS kesehatan,” kata Suciati dihubungi bakabar.com, Selasa (05/11).

Terbaru, kata Suci, BPJS akan membayar klaim di November ini. Klaim itu tagihan Juli dan Agustus lalu sebesar Rp59,5 miliar lebih.

“Sekarang belum dibayarkan, mungkin pertengahan bulan ini,” ujar dia.

Namun, sekalipun terbayar, kondisi keuangan diprediksi masih belum akan membaik.

Ibarat ikat pinggang baru sedikit kendor, dana itu hanya mampu bertahan hanya beberapa bulan saja.

Artinya, rumah sakit hanya membayarkan tagihan dan hal-hal vital untuk pelayanan di rumah sakit.
Pembayaran itu pun hanya cukup untuk bertahan hingga Februari 2020, selebihnya dia tak bisa membayangkan.

“Katanya mau dibayar bulan ini. Uang yang dibayarkan kita pakai untuk keperluan seperti listrik dan obat-obatan yang sudah jatuh tempo,” sambungnya.

Daripada itu, tagihan untuk September hingga Desember lalu, kata dia, baru akan dibayar tahun depan.

“Gak ada kepastian bulan kapan, BPJS cuma bilang tagihan dari September sampai Desember bayar tahun depan gitu aja,” sambungnya.

Kondisi kritis keuangan yang mendera RS milik daerah itu tidak hanya sekali ini terjadi. Hal serupa pernah terjadi di tahun sebelumnya meski tak banyak jumlah saat ini.

Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Luthfi Saifuddin mengatakan satu-satunya solusi agar kas RSUD tidak makin memburuk adalah memaksimalkan dana cadangan.

Dana cadangan dimaksud bersumber dari APBD Kalsel, yang disebutnya mampu menolong kas rumah sakit.

“Setidaknya dana cadangan Rumah sakit separuh dari tagihan,” kata Lutfi kepada bakabar.com.

Politikus Gerindra ini mengatakan komisinya akan mengusulkan dana cadangan tersebut dalam APBD tahun 2020.

Keputusan itu diambil lantaran kondisi kembang-kempis klaim BPJS Kesehatan tiap tahunnya.

Baca Juga: Gara-Gara BPJS, Bisa-Bisa RSUD Ulin Bangkrut!

Baca Juga: Kalsel Menuju Jakarta Baru, Paman Birin Harapkan RSUD Ulin Siap

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner