bakabar.com, PELAIHARI – Mendapat penilaian baik saat ditunjuk sebagai Sekolah Penjamin Model Internal (SPMI) di Tanah Laut, UPTD SDN 1 Jorong bakal mengikuti Gebyar Sekolah Model (GSM) 2019 yang akan dilaksanakan pada 6 sampai 7 November 2019.
GSM yang bakal berlangsung di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tala, mengkompetisikan berbagai kriteria, di antaranya lomba best practice dan lomba stand pameran.
Sekolah peserta GSM akan memamerkan berbagai capaian masing-masing. Terutama yang berhubungan dengan sembilan standar penyelenggaraan pendidikan.
Semula UPTD SDN 1 Jorong merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah model 2019. Di Tala ada 20 sekolah jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Penunjukan ini merupakan kepercayaan yang kedua kalinya dari penunjukan tahun sebelumnya.
Sekolah Model ini dibina dan didampingi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalsel dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tala.
"Penunjukan ini adalah amanat yang harus kami jalankan sebaik-baiknya. Karenanya kami berupaya melaksanakan semaksimal mungkin. Bukan hanya untuk reputasi sekolah, tapi juga untuk peningkatan kualitas pelayanan pendidikan," ujar Kepala UPDT SD Negeri 1 Jorong, Siti Rapiah Bakhny, kemarin.
Siti Rapiah menilai dua tahun pelaksanaan sekolah model membawa banyak pengaruh positif di sekolah yang dipimpinnya. Dampak juga dirasakan bagi tenaga kependidikan di UPTD SD Negeri 1 Jorong, terutama dalam hal peningkatan kualitas pelayanan pendidikan.
"Dengan kegiatan ini juga sekolah dapat menganalisis rapor sekolah. Dalam rapor akan ada indikator dan nilainya, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk menentukan kebijakan tahun berikutnya," jelasnya.
Menurut Siti Rapiah, terdapat delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di rapor sekolah yang dianalisis. Delapan standar, yaitu standar SKL, standarisasi, proses, penilaian, PTK, sarana dan prasarana, pengelolaan dan standar pembiayaan.
Dari hasil analisis rapor, pihak sekolah dapat menemukan standar yang tertinggi dan standar terendah di sekolahnya. Setelah menemukan standar yang terendah di rapor sekolah, maka dilakukan tindakan perbaikan yang menjadi prioritas sekolah.
Sementara Taufik Nor, salah satu tenaga pendidik di UPTD SD Negeri 1 Jorong, mengapresiasi program SPMI ini.
Taufik yang ikut terjun langsung dalam kegiatan sekolah model dan pengimbasan ke sekolah terdekat, mengaku senang karena dapat berbagi pengalaman saat program pengimbasan berlangsung.
Sekolah yang menjadi sekolah imbasnya itu, UPTD SD Negeri 1 Alur, UPTD SD Negeri 2 Alurdan UPTD SD Negeri 4 Sabuhur.
Baca Juga: Program Indukan Sapi Hingga Akhir 2019 Ditargetkan 1500 Ekor
Baca Juga: Abdi Rahman Tekankan Penyusunan Review Matriks TPB SDGS
Reporter: Ahc14
Edito: Puja Mandela