Politik

Pilbup HST: Koalisi 2H Pecah Kongsi, Dokter Halim Balik Kandang?

apahabar.com, BARABAI – Menjelang Pilbup HST, pasangan jalur independen bakal calon bupati dan wakil bupati pecah…

Featured-Image
Pasangan 2H saat mendeklarasikan maju Pilbup 2020 di HST dan bertemu warga pada 20 September lalu. Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

bakabar.com, BARABAI - Menjelang Pilbup HST, pasangan jalur independen bakal calon bupati dan wakil bupati pecah kongsi. HM Hasyimi dan A Huda atau 2H yang mendeklarasikan diri pada 20 September lalu memutuskan untuk berpisah.

Pecah kongsinya mereka bukan tanpa alasan. Huda mengaku berkomitmen dengan Hasyimi, bahkan keduanya sudah mendapat dukungan dari masing-masing relawan. Namun hingga awal November, keduanya tak kunjung mendapat suntikan modal dari donatur. Hingga akhirnya bendera putih pun dikibarkan.

“Kami masing-masing mengambil jalan. Kita fleksibel saja. Jadi tidak bisa dipaksakan. Beliau (Hasyimi) juga ada mengontek saya kalau ada yang melamarnya untuk maju Pilkada nanti. Kita persilakan saja. Yang penting tujuan sama untuk mensejahterakan HST, dan kita tetap saling dukung,” kata Huda, putera dari mantan anggota DPRD, KH Mawardi Tarmum ini kepada bakabar.com, Senin (04/11).

Dikonfirmasi terkait pecahnya kongsi itu, Hasyimi ikut membenarkan.”Benar. Permasalahan internal lah ada perbedaan jalan saja,” ujar Hasyimi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan di Balangan dihubungi bakabar.com, Senin malam.

Walau demikian, Hasyimi mengakui tidak ada perselisihan di antara mereka. “Huda siap saja membantu dan mengakomodir kita. Tak ada perbedaan atau permusuhan,” kata Hasyimi.

Huda Gandeng Dokter, Hasyimi Gandeng Politisi

Teranyar, keduanya dibakarkan sudah mendapat pasangan. Huda maupun Hasyimi, sama-sama menempati posisi awal. Masing-masing, cawabup dan Hasyimi pada posisi bakal cabup.

Huda sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon dengan sang dokter pada DPC Partai Gerindra HST, Senin (04/11). Saat pengambilan formulir, dia tidak ditemani sang dokter, melainkan para relawannya. “Beliau sekarang lagi ada pasien,” ungkap Huda.

Pasangannya merupakan dokter kelahiran Barabai, HST yang bertugas di Banjarbaru yaitu, Dokter Halim. Halim sendiri sebelumnya dikabarkan bakal mengikuti kontestasi Pilwali Banjarbaru.

Namun, nyatanya dia bakal maju dengan Huda pada Pilkada 2020 di HST nanti dengan tagarnya #bulikkampunghalaman dan #barakahsehathebat dengan temanya Kesejahteraan dan Keadilan Bagi Masyarakat HST.

“Kesejahteraan ini termasuk kesehatan, kelayakan hidup bagi petani, secara global. Apabila masyarakat sejahtera, keadilan dan keamanan pasti menggiring,” ujar Huda usai menyerahkan berkas pencalonannya di Kantor DPC Gerindra HST, Senin (4/11).

Dia juga mengaku udah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, para ulama, LSM bahkan dengan petinggi partai politik di tingkat pusat untuk meminta dukungan partai. “Dengan Dokter Halim, Rabu nanti akan kita rumuskan visi misi,” ujar Huda yang saat ini menduduki jabatan strategis pada salah satu perusahaan di Jakarta.

Terpisah, Hasyimi belum mau mengakui siapa bakal cawabup yang nanti mendampinginya maju. Namun ada bocoran, dia menggandeng seorang politisi dari PAN yang sudah berpengalaman di HST.

“Nanti dibuka (nama pasangannya-red). Untuk bocoran, dia pernah menjadi anggota DPRD HST selama 2 periode dari PAN,” aku Hasyimi, Senin malam. Tak hanya itu, Hasyimi bahkan sudah membuat visi misi dengan seorang calon pendampingnya itu. Hanya saja dia masih enggan menyatakannya.

“Ditunggu saja. Yang jelas visi misi kami ini sudah diuji rekan-rekan saya waktu di APDN yang dulunya bertugas di Barabai kemudian pindah ke Banjarbaru. Original visi-misi sendiri,” tutup Hasyimi.

Pelamar di Gerindra Wajib Ikuti Aturan

Sementara, Gerindra telah membuka penjaringan bakal calon sejak 25 Oktober lalu. Akan berakhir atau ditutup pada 15 November nanti. Tercatat lima bakal calon sudah mendaftarkan diri pada partai besutan Prabowo ini.

Salah satunya, Kader Gerindra itu sendiri yaitu, Tajudin yang mengambil formulir untuk maju bakal bupati HST. Tajudin sendiri dulu menjadi wakil ketua DPRD HST. Sekarang dia dipercaya kembali menjadi anggota DPRD HST.

Kemudian ada anggota dari Kodim 1002/Barabai yang saat ini menjabat Kasdim, Mayor Inf Pahrijani yang melamar untuk posisi bakal cawabup dan Direktur RSHD Barabai, Dokter Asnal untuk posisi cabup.

Selanjutnya, ada politisi dari Nasdem yang saat ini menjadi buah bibir karena ia kerap tampil di HST, A Rozanie HN atau kerap disapa H Zanie. “Sekarang ada Huda yang berpasangan dengan dr Halim yang telah mengambil formulir,” kata Mahmud usai menyerahkan berkas kepada Huda yang didampingi para relawannya, Senin (04/11).

Para calon yang melamar, kata Mahmud harus berkomitmen untuk menjadi kader Gerindra. “Jika terpilih nantinya, tidak boleh keluar dari Gerindra selama menjabat kepala daerah,” kata Mahmud.

Proses penjaringan bakal calon ini pun cukup ketat. Mulai dari proses penetapan di tingkar DPC kemudian dibawa ke DPD hingga ke DPP.

“Prosedurnya, kami (DPC) melaporkan bakal calon ke DPW usai penjaringan ini, kemudian digodok, diwawancara. Hasilnya kemudian dipanggil ke DPP, untuk kemudian digodok lagi. Jadi tidak bisa melobi langsung ke pusat karena hasil rekomendasi merupakan kesepaktan DPC DPD hingga DPP,” tutup Mahmud.

Baca Juga:Boyong Para Habib, Abdillah Menuju Pilkada HST 2020

Baca Juga:Alasan Edy dan Astina Maju di Pilwali Banjarbaru

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner