bakabar.com, JAKARTA - Kerukunan umat beragama adalah unsur pertama dari kerukunan nasional. Makanya Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengajak umatKhonghucudi Indonesia ikut berperan menjaga kerukunan umat beragama.
Makanya ia mengharapkan umat Khonghucu mengambil bagian aktif dalam rangka menjaga kerukunan, antar umat beragama. Hal itu dikemukakan Kiai Ma’ruf saat menerima Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (PPMATAKIN) di Kantor Wapres, Senin (25/11).
Ia juga berharap umat Khonghucu berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.Khususnya, umat Khonghucu yang mayoritas berprofesi sebagai pengusaha dari perusahaan besar dapat bermitra dengan pengusaha kecil atau UMKM.
Jika itu terwujud, diyakini dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan mendukung peningkatan kerukunan umat beragama.“Saya berharap dari pengusaha besar kita mau bekerjasama, bermitra dengan ekonomi-ekonomi, pengusaha kecil. Etika ekonomi harus dibangun supaya tidak terjadi kesenjangan antar kelompok,” harapnya.
Dalam kesempatan itu,Ketua Umum MATAKIN XS Budi S Tanuwibowo melaporkan hasil Dialog dan Kongres Agama Khonghucu International. Enam poin yang dilaporkan tersebut, yakni: harus membawa manfaat luas bagi seluruh stakeholders, masyarakat, bangsa dan negara; dijalankan dengan proses yang baik.
Ketiga, perlu didukung iklim usaha yang bersih dan berdaya saing terutama terkait peraturan, perpajakan dan insentif. Keempat, dilandasi dengan kepedulian tanggungjawab sosial.
Kelima, didukung iklim usaha yang mampu menumbuhkembangkan sistem profesionalitas dan egalitarian, serta mengutamakan prestasi dan transparansi. Keenam, dilandasi etika moral dan semangat kebangsaan bagi terciptanya Indonesia yang lebih harmonis.
Untuk poin 4, ia menekankan sebagian keuntungan yang diperoleh sebaiknya dapat diberikan kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial terutama untuk mendukung proses magang. Sebab, ia berharap, siswa yang lulus sekolah dapat bekerja atau berwiraswasta.
"Yang paling penting adalah dorongan proses magang itu menjadi proses pembelajaran percepatan dibidang ekonomi. Karena kami menyadari hanya dengan teori tidak mungkin tercapai," kata Budi.
Pada kesempatan tersebut, Budi juga menyampaikan undangan kepada Wapres untuk hadir dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2571, yang mengangkat tema “Wibawa Kebajikan Menumbuhkan Takut dan Hormat, Gemilangnya Kebajikan Menumbuhkan Kecerahan" dan akan dilaksanakan pada 3 Februari 2020, di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Baca Juga: Umar Patek Siap Bantu Sadarkan Kelompok Terpapar Radikalisme
Baca Juga: Layaknya UAS, Ustaz Riza Muhammad Juga Dicekal di Hong Kong
Sumber: Republika
Editor: Syarif