bakabar.com, MARABAHAN – Ketika beberapa nomor terlepas, ganda campuran menyelamatkan wajah Barito Kuala sebagai tuan rumah Kejurprov Bulutangkis Kalimantan Selatan 2019 di GOR Ije Jela Marabahan.
Dari 18 final yang berlangsung sejak siang hingga malam, Sabtu (17/11), Jaya Perkasa Batola berhasil meraih satu-satunya gelar juara.
Gelar tersebut diperoleh dari ganda campuran remaja melalui pasangan Arafitha Putri Muslim/Muhammad Ridho.
Tidak berstatus unggulan, mereka mengalahkan Khairatun Nida/Muhammad Reyhan dari Bintara Jaya Hulu Sungai Tengah dalam rubber set 21-14, 14-21 dan 21-10.
Kemenangan tersebut sekaligus membuat Arafitha membalas kegagalan di nomor ganda pemula putri dan tunggal pemula putri.
Berpasangan dengan Revalina di ganda pemula putri, Arafitha harus puas menempati peringkat kedua, setelah dikalahkan Farah Aisya/Nayla Ramadhania dari Berkat Abadi Banjar dengan skor 18-21, 12-19 dan 21-18.
Sementara di tunggal pemula putri, Arafitha dan Revalina tertahan di peringkat ketiga, seiring kekalahan di semifinal dari pebulutangkis-pebulutangkis Berkat Abadi.
Arafitha dikalahkan unggulan kedua Sakinah Safarina dengan 21-9 dan 21-7. Sedangkan Revalina dihentikan Tasya Novyana 21-17 dan 21-13.
Peringkat ketiga juga ditempati Achmad Nur Farid/Muhammad Liyanur di nomor ganda pemula putra, serta Adisti Rahayu/Sri Mulia dari ganda dewasa putri.
“Memang terdapat target yang sedikit meleset, terutama karena atlet kami langsung menghadapi lawan berat di babak pertama,” papar Agung Wardoyo, pelatih Jaya Perkasa Batola.
“Namun itu tetap menjadi pelajaran dan evaluasi agar mereka siap menghadapi siapapun. Teknik sebenarnya kurang lebih sama, hanya tinggal membenahi kelincahan dan ketahanan fisik,” imbuhnya.
Sementara Berkat Abadi masih sulit dikejar pesaing. Menurunkan formasi terkuat, mereka menempatkan 13 perwakilan di final dengan 4 di antaranya adalah final sesama.
Mulai dari tunggal anak-anak putra yang dimenangi Dzaky Mulyadi, tunggal pemula putri Tasya Novyana, tunggal taruna putra M Amin Faisal, serta ganda taruna putra M Amin Faisal/Muhammad Rivani.
Berkat Abadi hanya gagal memenangi ganda remaja putra, tunggal dewasa putra dan ganda campuran dewasa.
“Meski 90 persen pemenang adalah atlet Kalsel yang pernah mengikuti kualifikasi PON 2020, kualitas atlet lain juga tidak kalah bagus,” papar Acep Kusumahadi, Wakil Ketua II Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalsel.
“Pun kualitas penyelenggaran cukup mumpuni. PBSI Batola bekerja dengan baik, karena kendala-kendala non teknis secepatnya difasilitasi,” imbuhnya.
Protes-protes yang berhubungan dengan administrasi juga minim, lantaran pendaftaran sudah ditangani Sistem Informasi (SI) PBSI.
Diterapkan Pengurus Pusat PBSI sejak 2017, SI memuat berbagai data keanggotaan PBSI yang mencakup data atlet, klub, gedung olahraga, pelatih, juri hingga wasit.
“Oleh karena data-data sudah diinput sejak si atlet masuk klub, mereka hanya perlu fokus menghadapi pertandingan,” tandas Acep.
Baca Juga: Serap Ilmu Legend NBA, Puluhan Pebasket Terbang ke AS
Baca Juga: Tutup Musim, Quartararo Incar Finis Podium GP Valencia
Reporter: Bastian AlkafEditor: Syarif