Kalsel

JKN-KIS Membiayai 70 Persen Katastropik, dr Karmila Punya Tips Hidup Sehat

apahabar.com, BARABAI – Pengguna Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tercatat banyak melakukan pengobatan Katastropik. Penyakit ini cenderung disebabkan…

Featured-Image
KIS BPJS Kesehatan. Foto-Istimewa

bakabar.com, BARABAI – Pengguna Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tercatat banyakmelakukan pengobatan Katastropik. Penyakit inicenderungdisebabkan oleh pola atau gaya hidup.

Dari data BPJS Kesehatan, per Agustus 2019, 79 persen lebih biaya pelayanan kesehatan digunakan untuk pengobatan tersebut diantaranya, jantung, gagal ginjal,kanker, stroke, thalassemia, cirrhosis hepatitis, leukaemia, dan haemophilia.

Untuk penanganan penyakit-penyakit tersebut memerlukan dokter yang membidanginya. Untuk perawatan pun harusmemiliki keahlian khusus.

“Proses pengobatan dan perawatannya itumemerlukan keahlian khusus dengan alat kesehatan canggih dan memerlukan pelayanan kesehatan seumur hidup,” kata Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Barabai, dr Karmila dikonfirmasibakabar.com, Jumat (29/11) sore.

Walaupun sejak 2014 negara mengupayakan JKN-KIS untuk menjamin pelayanan kesehatan, masyarakat sendiri harus sadar untuk menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit berbahaya itu.

“Program BPJS Kesehatan, selain berkontribusi pada iuran sebagai wujud gotong royong, masyarakat juga harus turut serta menjaga kesehatan,” kata Karmila.

Selain memiliki jaminan kesehatan yang memberikan perlindungan terhadap kesehatan, dr Karmilapunya beberapa tips menerapkan pola hidup agar sehat. Tentunya demi masa depan yang cemerlang agar terhindar dari penyakit berbahaya, tips sederhana yang diberikan Karmila harus dibiasakan.

Sama halnya dengan kebersihan, tubuh kita juga perlu dijaga kesehatannya.

Yang pertama, gerak. Luangkan waktu 7 menit dalam sehari untuk melakukan 6 gerakan olahraga ringan, antara lain squats, lunges, side crunches, crunches, push up, dan plank.

Masing-masing gerakan itu dilakukan secara berurutan sebanyak 5 tahapan. Pertama, masing-masing gerakan dilakukan 3 kali, lalu tahapan kedua sebanyak 4 kali, tahapan ketiga sebanyak 5 kali, tahapan keempat sebanyak 4 kali, dan tahapan kelima sebanyak 3 kali.

Manfaat yang diperoleh dari aktivitas gerak itu di antaranya, membakar gula lebih cepat sehingga tidak mengendap dalam tubuh, jantung dan tulang pun menjadi lebih kuat.

“Aktivitas gerak ini cenderung mudah dilakukan karena bisa dilakukan kapanpun dan di manapun serta dapat dilakukan tanpa menggunakan alat,” kata Karmila.

Yang kedua terkait asupan makanan yangmenjadi sumber kesehatan maupun sumber penyakit.

Agar sumber makanan Anda membawa kebaikan bagi kesehatan tubuh, empat hal yang ditekankan Karmilatentang memilih makanan yaitu ,sumber, penyajian, frekuensi, dan jumlah.

Sumber makanan yang dipilih haruslah bersifat alami, kaya serat, vitamin, mineral dan protein yang cukup seperti buah-buahan rendah gula, sayuran, biji-bijian, umbi-umbian, daging putih/merah rendah lemak, putih telur dan gandum.

Penyajiannya bisa dilakukan dalam bentuk kukus, rebus, tumis, maupun panggang serta menggunakan sumber bumbu alami.

Untuk frekuensi makan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

“Kuncinya, makan sebelum terlalu lapar dan berhenti sebelum terlalu kenyang. Untuk jumlah makanan sebaiknya pilihlah ukuran porsi sedang dengan kalori kecil,” kata Karmila.

Tak kalah penting untuk menjaga kesehatan,istirahat teratur dan menjaga pikiran agar tetap sehat dan positif.

“Yuk, jaga kesehatan mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini. Sebab kualitas hidup kita adalah seberapa besar kebermanfaatan kita pada orang banyak. Kebermanfaatan kita hanya akan bertambah banyak kalau kita punya kesehatan" kata Brand Ambassador BPJS Kesehatan, Ade Rai.

img

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Barabai, dr Karmila. Foto-Istimewa

Baca Juga:Pengakuan Warga Amuntai Setelah Ikut Program JKN-KIS

Baca Juga: Ratusan ASN Tapin Antusias Ikuti Sosialisasi JKN-KIS

Reporter; HN LazuardiEditor: Syarif



Komentar
Banner
Banner