bakabar.com, BANJARMASIN – Warga Murung Selong, Kelurahan Sungai Lulut, Banjarmasin Timur selama ini hidup dalam kecemasan. Pasalnya, Titian jalan penghubung rumah warga kondisinya sangat memprihatinkan.
Titian jalan yang merupakan akses satu-satunya bagi warga untuk bisa menuju terhubung ke dunia luar apabila dilalui akan sangat berasa bergetar dan bergoyang-goyang. Bahkan pada ruasnya banyak terlihat berlobang dan lantai kayunya tidak sedikit yang patah.
Mantan Ketua RT 13, Murung Selong, Kasran kepada bakabar.com mengatakan, dia bersama warga telah meminta kepada pihak terkait agar dapat membantu keresahan warga dan masalah ini dituntaskan.
“Kami sudah kemana-mana meminta bantuan untuk bisa didengar pemerintah atas permasalahan kami di sini,” ujarnya, Minggu (24/11).
Kasran menyebut, pihak pemerintah provinsi pernah memberikan bantuan memperbaiki titian jalan menggunakan dana CSR Bulog, namun menurutnya dana itu tidak cukup untuk memperbaiki semua akses jalan titian di Muara Selong.
“Pernah pemprov memberi bantuan dari CSR Bulog, tapi itu cuma sampai di depan sana tidak seluruhnya. Selebihnya masih banyak titian yang rusak dan mengkhawatirkan, selama ini perbaikannya dari swadaya masyarakat di sini dan bantuan pribadi pihak luar,” ungkapnya.
Pemerintah sendiri kesulitan membantu warga Banjarmasin karena terganjal aturan pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang larangan mendirikan bangunan di bantaran sungai, sedangkan kehidupan masyarakat di Banjarmasin sendiri mayoritasnya tinggal di bantaran sungai.
Sehingga sulit bagi pemkot untuk mealokasikan anggaran untuk bantuan sosial kepada warga yang tinggal di bantaran sungai seperti Murung Selong.
Namun kini harapan itu bakal segera terwujud. Pemkot Banjarmasin melalui Dinas Sosial segera merealisasikan perbaikan titian warga sepanjang 700 meter.
“Nanti akan kami bangun dan perbaiki titian warga sehingga warga tak risau lagi,” kata Kepala Dinsos Banjarmasin, Iwan Ristianto saat menyalurkan bantuan rehab rumah warga Murung Selong.
Ini pun menjadi kabar gembira bagi masyarakat di sana. Karena hal ini menjadi harapan warga untuk bisa menikmati akses jalan bagus.
“Harapan kami pemerintah bisa benar-benar merealisasikan janjinya, karena kami sudah sangat kasihan kalau beraktivitas. Jalan ini 90 persen menjadi jalan keluar masuk ke tempat kami,” ucap Kasran.
Sementara Sodikin, salah satu warga menceritakan, dia dan warga lainnya merasa was-was terkadang melintas di jembatan.
“Tak sedikit dari warga mengalami nasib naas bila melintas menggunakan kendaraan roda dua, ada dari kami sampai harus tercebur ke sungai,” kata Sodikin.
Maklum saja, warga Murung Selong hidup dan tinggal di bantaran Sungai Martapura. Tak cuma itu, Sodikin juga bercerita kalau di tempat mereka banyak anak-anak sekolah, dan dari mereka juga terkadang bisa tercebur ke sungai kalau sedang bersepeda mau berangkat atau selagi pulang sekolah.
“Pernah paman jualan bakso mencoba berdagang ke sini terus kecebur sama gerobaknya masuk sungai, akhirnya pedagang tidak ada yang berani masuk sini,” tutur Sodikin.
Baca Juga:Dinsos Banjarmasin Bantu Rehabilitasi Permukiman Warga Murung Selong
Baca Juga:Kodim Banjarmasin Turunkan Personil Bantu Percepatan Rehab Rumah Warga Murung Selong
Reporter: Ahya FirmansyahEditor: Aprianoor