Pemko Banjarbaru

DLH Soal Limbah Tahu Pencemar Sungai Rimba Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Lingkungan Hidup angkat bicara terkait dugaan pencemaran air Sungai Rimba di Jalan…

Featured-Image
Kondisi Sungai Rimba di Jalan Tonhar yang berwarna hitam, dan dipenuhi limbah. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Dinas Lingkungan Hidup angkat bicara terkait dugaan pencemaran air Sungai Rimba di Jalan Tonhar, Kelurahan Syamsudin Noor, Landasan Ulin, Banjarbaru.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru, Sirajoni membenarkan mengenai dugaan pencemaran tersebut.

“Kita membenarkan masalah yang dihadapi warga Tonhar, ini memang terjadi terus menerus per tahunnya,” ujarnya kepada bakabar.com saat ditemui di kantornya, Selasa (26/11).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut bahkan melakukan normalisasi air sungai.

“Sebenarnya bukan kami diam saja, kami juga sudah melakukan upaya seperti memberikan teguran terhadap industri yang dianggap melakukan pencemaran, lalu bersosialisasi dengan warga terkait itu bahkan normalisasi sungai,” jelasnya.

Dan bukan hanya sekali, melainkan hampir setiap tahun selalu dilakukan normalisasi sungai untuk Sungai Rimba.

“Jadi setiap tahun kamii sudah melakukan normalisasi di sungai itu, tetapi mungkin perilaku masyarakat di sana menjadi sebab mengapa sungai selalu kotor dan mengakibatkan aroma tidak sedap,” paparnya.

Perihal dugaan pencemaran limbah tahu, pihaknya telah memperingatkan dan mengawasi perusahaan tersebut hingga memberikan solusi untuk menjadikan limbah tahu sebagai pupuk cair.

“Sekarang sudah ada pengepul limbah tahu, jadi mereka akan rugi kalau limbah tahunya dibuang ke sungai, namun kami akui kami tidak bisa mengontrol seluruh industri tahu di sana karena selalu bertambah,” ujarnya lagi.

Menurutnya banyak faktor yang mengakibatkan pencemaran air Sungai Rimba selain dugaan limbah pabrik tahu.

“Banyak faktor selain dari industri, ada dari hasil kehidupan limbah rumah tangga, peternakan sapi, juga mungkin dari jamban yang masih digunakan di sana” ucapnya.

Butuh kerja sama semua pihak terkait untuk membenahi permasalahan pencemaran air Sungai Rimba.

“Selain dari kami, mungkin dari instansi terkait seperti Dinas Peternakan untuk masalah kotoran ternak yang dibuang langsung ke sungai, lalu Dinas PU untuk masalah jamban, dan pastinya masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Baca Juga: Pemkot Banjarbaru Kian Getol Kembangkan Komoditas Melon

Baca Juga: Helat Festival Baayun Maulid, Pemkot Banjarbaru Lirik Wisatawan Asing

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner