Kalteng

Pencarian 3 Nelayan di Laut Jawa; Satu Ditemukan dengan Tubuh Tidak Utuh

apahabar.com, PANGKALAN BUN – Setelah 24 hari pencarian 3 nelayan yang hilang di sekitar laut perairan…

Featured-Image
Jenazah korban saat dievakuasi dari RSU Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.Foto-apahabar.com/Maman

bakabar.com,PANGKALAN BUN – Setelah 24 hari pencarian 3 nelayan yang hilang di sekitar laut perairan Kumai Kabupaten Kobar, akhirnya 1 korban ditemukan dengan tubuh yang tidak utuh, kedua lengan dan kepalanya tidak ada.

Korban setelah diperiksa identitasnya diketahui bernama Subanrio alias Iban (41), warga jalan Perwira Gg Kenanga 4 RT 10 Kelurahan Mendawai Kecamatan Arsel, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Kasat Pol Air Polres Kobar IPTU Herbet P Simanjuntak saat dikonfirmasi Minggu (27/100 membenarkan pihaknya telah menerima laporan ada temuan di Kalbar dan masih proses identifikasi pada Sabtu (26/10).

"Sekarang, sesuai keterangan dari dr. Eri Anto Tanjung, ahli forensik RS. Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, yang melaksakan autopsi atau visum, bahwa terhadap korban tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar Herbet, saat dikonfirmasiapabahar.comMinggu (27/10).

Herbet menambahkan, sesuai konfirmasi dengan pihak keluarga dari data tanda lahir atau ciri-ciri fisik, maka di yakini jenazah yang ditemukan di Kalbar tersebut adalah Subandrio Alisa Iban.

Seperti diberitakanbakabar.comsebelumnya, ketiga nelayan KM Berkat Baroqah yang hilang 4 Oktober 2019, yakni Subandrio alias Iban, Irwansyah alias Dondi, Sunarto alias Narto, merupakan warga jalan Perwira Gg Kenanga 4 RT 10 Kelurahan Mendawai Kecamatan Arsel Kabupaten Kotawaringin Barat.

Kemudian 8 Oktober 2019 dilakukan proses pencarian oleh Tim SAR Gabungan dari Pelabuhan Kumai menuju Teluk Kumai. Pukul 01.30 Wib tiba ke Teluk Kumai menuju ke titik C. Pukul 02.50 Wib tiba ke titik C menuju titik Lost Contack. Pukul 06.10 Wib tiba di titik A (Lost Contack).

Selanjutnya melakukan penyisiran ke titik B. Pukul 10.20 Wib tiba dititik B yang selanjutnya melakukan penyisiran ke titik C. Pukul 14.30 Wib tiba dititik C, penyisiran yang dilakukan tidak menemukan tanda-tanda apapun.

Baca Juga: Kelola Lingkungan, KLHK Diminta Kolaborasikan Kearifan Lokal

Baca Juga: Jadi Wakil Menteri LHK, Gubernur Harapkan Alue Dohong Bisa Bantu Kalteng

Reporter: AHC 16
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner