Kalsel

Karhutla Terkendala Alat, Pemko Banjarbaru Uji Coba Alat Baru

apahabar.com, BANJARBARU – Peralatan pemadaman api menjadi kendala dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan…

Featured-Image
Wakil Walikota, Darmawan Jaya mencoba Alat Pemadaman Api Medium (APAM) untuk menangani Karhutla dan pemukiman di kota Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Peralatan pemadaman api menjadi kendala dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kebakaran pemukiman di Banjarbaru.

Hal ini membuat Pemkot Banjarbaru bersama BPBD kota Banjarbaru mencari inovasi berupa alat pemadaman yang mudah dan dapat diterapkan oleh masyarakat peduli api di tiap kelurahan.

“Jadi hari ini kegiatan utamanya memang demo alat pemadaman api medium kalau di singkat APAM,” ujar Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya kepadabakabar.com saat ditemui seusai kegiatan simulasi penanggulangan bencana se-kota Banjarbaru, di belakang GOR Rudy Resnawan, Banjarbaru, Kamis (17/10).

Menurut Darmawan, APAM sendiri adalah inovasi bisnis dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Habibie Festival di Jakarta pada 2018 lalu.

“Setelah kami dapat info ini, kami ke Jakarta kemudian membawa alat ini beserta yang menciptakannya, Adit, untuk demo dan praktek penggunaan alat ini,” ujarnya lagi.

Hal yang menjadi daya tarik oleh alat ini dikatakannya adalah pada penggunaan penggerakan alatnya yang tidak menggunakan mesin melainkan roda atau ban.

“Karena alat ini dapat menggunakan mesin sepeda motor yang penting motornya itu bisa manual bisa matic, ada standarnya dengan putaran ban untuk menggerakkan alat itu kemudian tadi kita lihat semprotan airnya cukup kencang sekitar 25 meter,” jelasnya.

Meski begitu, akan diadakan evaluasi terhadap alat yang didemokan tersebut sehingga tidak asal beli.

“Jadi kami minta kepala BPBD Banjarbaru setelah ini melakukan evaluasi terhadap alat ini kemudian bagaimana apakah bisa kita gunakan atau tidak, kalaupun di gunakan mungkin ada modifikasi atau pun peralatan pendukung yang harus kita siapkan,” paparnya.

Karena APAM ini di produksi pada 2018 dan termasuk sangat baru, maka Pemko Banjarbaru melalui BPBD diberikan harga khusus yang relatif murah dibanding alat pemadaman lainnya.

“Kita di berikan harga khusus ya 4 juta, menurut saya ini relatif terjangkau,” kata Dermawan.

“Kalau memang cocok dan diperlukan serta efektif kita akan melakukan pengadaan yang nanti jumlahnya sesuai dengan keuangan yang ada khususnya di Pemko Banjarbaru yang ada di BPBD,” sambungnya.

Senada dengan Darmawan, Kepala Pelaksana BPBD kota Banjarbaru, Suriannoor Akhmad mengatakan simulasi penanggulangan bencana ini bertujuan untuk memberikan penambahan wawasan tentang kebencanaan terutama penanggulangan masalah api.

“Kami bersama masyarakat peduli api melakukan penekanan di situ, kita sosialisasi dan pelatihan simulasi rutin dan ini mungkin akan ditindak-lanjuti pada 25 November di apel besar mengenai kebencanaan di lapangan Murjani khusus kota Banjarbaru,” pungkasnya.

Baca Juga: ACT dan PANDI Sapa 6 Desa Terdampak Karhutla Kalsel

Baca Juga: Waspada, Karhutla Masih Ancam Kalsel Hari Ini

Reporter : Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner