bakabar.com, SAMARINDA – Wakil Gubernur Hadi Mulyadi tak mau warga lokal menjadi terpinggirkan, seiring pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
“Yang pasti kami harus cermat menghitung agar rakyat Kaltim tidak hanya jadi penonton saat ibu kota negara benar-benar jadi dipindahkan. Tentu kami tidak mau mengalami hal yang sama seperti masyarakat Betawi yang terpinggirkan dari Jakarta,” ungkap Hadi, dilansir Humas Pemprov Kaltim, Sabtu (19/10) malam.
Presiden Jokowi telah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim. Sebagian lokasinya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Proses pembangunan ibu kota bakal dimulai sejak tahun depan. Sedangkan pemindahannya mulai 2024 mendatang.
Sebagai konsekuensi ibu kota pindah, Kaltim bakal kedatangan 1,5 juta aparatur sipil negara. Itu belum termasuk keluarga mereka. Atau warga pendatang yang mencari peruntungan di jantung negara.
Hadi pun memilih Canberra, Australia, jadi tempatnya berguru soal pemindahan ibu kota. Canberra dinilai sebagai salah satu kota besar di Australia yang berhasil menjadi ibu kota yang ideal.
Australia bisa dikatakan sukses memindahkan ibu kota mereka dari Melbourne ke kota sebelah timur laut Melbourne itu pada 1913. Sampai hari ini, kata Hadi, warga Australia dapat bekerja dengan nyaman. Jauh dari suasana kumuh apalagi bising kemacetan.
“Kami ingin mendengarkan detail sejarah, hal-hal positif dan negatif dari Canberra agar kami dapat mengambil pelajaran untuk pembangunan Kaltim di masa selanjutnya,” tutur eks legislator DPR RI ini.
Meski pemindahan ibu kota adalah urusan pemerintah pusat, Hadi mengatakan Kaltim serius memberi dukungan. Memanfaatkan waktu lawatannya di Negeri Kanguru, Hadi juga bertemu Wakil Duta Besar RI untuk Australia MI Derry Aman.
Saat pertemuan tersebut Hadi didampingi Asisten Administrasi Umum Fathul Halim, Asisten Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Abu Helmi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim.
Para rombongan juga menyempatkan waktu untuk mengunjungi National Capital Exhibition (Pameran Ibu Kota Nasional) di Canberra. Di sana, mereka mendapat banyak penjelasan tentang sejarah Australia dan proses hingga Canberra diputuskan menjadi ibu kota baru menggantikan Melbourne.
National Capital Exhibition menyajikan berbagai penjelasan berupa gambar, replika dan maket Canberra sebagai ibu kota Australia. Canberra dilukiskan berada di antara Melbourne (ibu kota pertama) dan Sydney, kota terbesar di Australia. Kira-kira hampir 300 km menuju Sydney dan lebih dari 600 km menuju Melbourne.
Konsep Canberra sebagai ibu kota terbilang unik melalui kompetisi dunia. Arsitek muda Negeri Paman Sam, Walter Burley Griffin saat itu diputuskan sebagai pemenangnya. Dia pun dibantu sang istri tercinta, Marion Griffin yang juga seorang arsitek.
“Konsep Walter Griffin sebenarnya sangat sederhana, tapi dia mampu menyulap kawasan ini menjadi anggun dan megah. Walter Griffin membuat rancangan yang tidak banyak mengusik topografi alam Canberra yang berbukit dan berlembah. Tentu hal-hal yang baik dari sini bisa kita terapkan di Kaltim,” kata Hadi.
Baca Juga: Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Suku Dayak Minta Lahan
Baca Juga: Pemerintah Diminta Tak Pandang Remeh Kerusuhan di Calon Ibu Kota RI
Baca Juga: Kendalikan Pendatang, Siasat Penajam Antisipasi Lonjakan Penduduk Ibu Kota
Baca Juga: Kembangkan Peternakan, Sukamta Ingin Suplai Daging Sapi ke Ibu Kota Baru
Editor: Fariz Fadhillah