bakabar.com, PENAJAM – Dalam sehari, empat kebakaran lahan melanda Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), ibu kota baru Indonesia.
“Potensi kebakaran lahan di wilayah Penajam Paser Utara pada musim kemarau cukup tinggi,” kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana atau BPBD PPU Nurlaila, Sabtu (7/9), dikutip dari Antara.
Kebakaran lahan, jelas Nurlaila, terjadi secara bergantian di empat wilayah Benuo Taka, sebutan PPU.
Meliputi kawasan RT 01 Kelurahan Kampung Baru, serta areal lahan milik perusahaan daerah di RT 08 Kelurahan Sungai Paret.
BPBD setempat sampai menerjunkan empat unit mobil pemadam kebakaran.
Baru sekitar satu setengah jam kemudian masing-masing titik api dipadamkan.
Embusan angin yang cukup kencang menyulitkan langkah pemadaman. Api semakin cepat membesar.
Dalam pemadaman, BPBD melibatkan personel gabungan dari Polres Penajam Paser Utara, dibantu masyarakat sekitar.
Faktor alam diduga kuat jadi penyebab timbulnya api pada kebakaran beruntun kali ini.
“Empat titik panas (hotspot) di wilayah itu terpantau atau terdeteksi bergantian,” ucap Nurlaila.
Nurlaila meminta masyarakat dan perusahaan ikut menjaga lingkungan sekitar.
Tidak melakukan pembakaran lahan apalagi tanpa pengawasan, mengingat dampaknya yang luas terhadap ekosistem hewan sekitar.
Selain itu, setiap perusahaan diminta jangan hanya melindungi wilayahnya saja.
“Tetapi juga harus berpartisipasi membantu melindungi masyarakat sekitar saat terjadi bencana,” ujar dia.
PPU, sebagaimana kita ketahui telah ditunjuk Presiden Jokowi untuk menggantikan Jakarta bersama Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pembangunan ibu kota akan mulai dilakukan pada 2021, seiring rencana pemindahan pusat pemerintahan pada 2024.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Kabut Asap di HSU, BPBD Kalsel Bagikan 2.000 Masker
Baca Juga: Tujuh Perusahaan Swasta yang Kelola Lahan Negara di Penajam
Editor: Fariz Fadhillah