bakabar.com, PANGKALAN BUN – Sebanyak lima pesilat asal Kotawaringin Barat (Kobat) mesti gigit jari.
Mereka dipastikan lolos seleksi Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta, namun bingung karena tak mendapatkan bantuan dana.
Mereka adalah Umar Mahrus kelas C Putra, Arif Rahman Hakim kelas D Putra, Yordan Rendi S kelas E Putra, Zainal Ahmad kelas F Putra, dan Baedowi kelas H Putra.
Ikatan Pencak Silat (IPSI) pun menyayangkan sekaligus prihatin akan hal ini. Ia berharap ada solusi agar mereka tetap berangkat.
Berdasarkan verifikasi yang dilayangkan oleh Satuan Pelaksana (Satlak) Pra-PON Kalteng 2019, ditetapkan kuota untuk cabor pencak silat sebanyak 4 orang saja.
Sementara atlet di luar kuota sebanyak enam pesilat, satu pesilat asal Kotim dan lima dari Kobar.
“Mereka tidak dibiayai Satlak Pra-PON Kalteng karena konon keterbatasan biaya. Yang dibiayai hanya satu orang yakni Rahmad Rhenaldy Kelas B Putra,” jelas Wakil Ketua IPSI Kobar Marjono, kepada bakabar.com, Sabtu.
Walhasil, para pesilat tersebut harus merogoh kocek sendiri jika ingin berangkat.
Pra-PON sendiri lanjut Marjono akan dilaksanakan di Jakarta pada 12-17 November 2019, mendatang
“Rencananya kami akan melakukan komunikasi dengan Dispora Kobar, kemudian Bupati, kalau keduanya tidak tembus baru ke perguruan masing-masing, di sinilah tugas berat IPSI,” pungkas Marjono.
Baca Juga:Cari Kerja, Ribuan Orang Serbu Kotawaringin Barat
Baca Juga:Dampak Kabut Asap, 427 Warga Barito Utara Terserang ISPA
Reporter: Ahc16
Editor: Fariz Fadhillah