Nasional

Polri Tetapkan 5 Tersangka Kerusuhan Wamena

apahabar.com, JAKARTA – Polisi menetapkan 5 tersangka terkait kerusuhan di Wamena, Papua. Para tersangka kebanyakan berasal dari…

Featured-Image
Warga memadati Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Jumat (27/09), untuk mengevakuasi diri pascakerusuhan. Foto – Antara/Iwan Adisaputra

bakabar.com, JAKARTA – Polisi menetapkan 5 tersangka terkait kerusuhan diWamena, Papua. Para tersangka kebanyakan berasal dari luar Wamena.

“Dari hasil pemeriksaan 5 tersangka yang sudah ditetapkan oleh Polres Wamena, pelakunya sebagian besar bukan pelaku dari Wamena sendiri, tapi juga berbaur dengan pelaku dari luar Wamena,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, dikutip dari Detik.com, Senin (30/09).

Namun Dedi belum merinci peran kelima tersangka itu. Saat ini polisi berfokus memperbaiki fasilitas yang rusak akibat kerusuhan.

“Saat ini fokus aparat keamanan melakukan proses rehabilitasi terhadap fasilitas yang rusak, itu pun langsung mendapat dukungan dari pemerintah pusat, agar bisa cepat pulih kembali,” ujarnya.
Dia menyebut jaminan keamanan sudah disampaikan oleh aparat dan kepala suku di Wamena. Para pengungsi juga akan segera dikembalikan ke wilayah itu.

“Dengan jaminan keamanan, insyaallah nanti para pengungsi yang sudah ditampung, ada di Polres Jayapura, ada di Kodim, kemudian di gereja, dan masjid-masjid itu nanti akan berangsur-angsur kalau kondisi psikologisnya cukup baik akan dikembalikan ke Wamena,” ucapnya.

Sementara itu dikutip dari CNNIndonesia.com, sebelumnyaKapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut kerusuhan di Papua dan Papua Barat direncanakan oleh The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan KNPB untuk menarik perhatian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tengah menggelar sidang umum.

“Kami sudah mempelajari bahwa apa yang terjadi di Jawa maupun Papua tersebut itu semua adalah terkait satu sama lainnya yang dilakukan sedemikian rupa, didesain, direncanakan karena ada agenda internasional,” ujar Tito di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/09).

Mengenai situasi terkini di Wanena, Dedi menyatakan kondisi di sana sudah mulai kondusif. Para pengungsi pun, kata dia, bisa dikembalikan ke Wamena jika kondisi psikologis membaik.

“Insyaallah nanti para pengungsi yang sudah ditampung, ada di Polres Jayapura, ada di Kodim, kemudian di gereja dan masjid itu akan berangsur-angsur dikembalikan ke Wamena kalau kondisi psikologisnya cukup baik,” jelas Dedi.

Dedi mengatakan sudah ada komunikasi langsung dari pihak Kepala Suku di Wamena, termasuk Kepala Suku Lembah Baliem, dengan pihak Polri dan TNI yang dapat menjamin keamanan di sana.

“Tadi saya sudah komunikasi dengan Kapolda Papua. Secara umum sudah kondusif. Ada jaminan dari TNI, Polri dan beberapa kepala suku yang ada di Wamena, termasuk Kepala Suku Lembah Baliem. Mereka boleh dikatakan menyesal dengan peristiwa tersebut,” tuturnya.

Saat ini aparat kepolisian setempat masih fokus melakukan proses rehabilitasi terhadap fasilitas-fasilitas yang rusak serta kepada korban-korban yang terdampak.

Pada kesempatan yang sama Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau mengatakan langkah utamanya dalam menangani dampak kerusuhan di Wamena adalah dengan membantu korban-korban yang terdampak.

“Menampung dulu korban-korban, mulai dari yang sakit kemudian meninggal dunia dibantu. Kemudian yang mengungsi baik di Wamena atau yang di sekitar Jayapura akan kami tangani dulu bersama pemda danstakeholderyang ada. Kemudian kita akan lakukan upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi,” tuturnya.

Baca juga: Kerusuhan Wamena, Polri: 23 Meninggal Dunia dan 77 Orang Luka-luka

Baca juga: 24 Warga Sulsel Meninggal Saat Kerusuhan di Wamena

Baca Juga: Rusuh Wamena, Sudah 10 Ribu Warga Minta Diungsikan

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner