Kalsel

Intrusi Air Laut, Hiu Masuk Sungai Barito

apahabar.com, MARABAHAN – Kejadian langka terjadi di Sungai Barito, tepatnya di kawasan Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan…

Featured-Image
Zahidi memperlihatkan hiu dalam keadaan sudah mati, setelah tersangkut di jaring yang dipasang di Sungai Barito. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Kejadian langka terjadi di Sungai Barito, tepatnya di kawasan Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan.

Alih-alih mendapatkan patin maupun ikan air tawar lain, ringgi atau jaring seorang warga setempat bernama Zahidi malah menjebak seekor hiu, Sabtu (28/9/2019).

Hiu berbobot 4 kilogram dengan panjang sekitar 1 meter tersebut ditemukan Zahidi sekitar pukul 05.00 Wita dalam keadaan sudah mati.

Dari warna dan bentuk tubuh, hiu tersebut diperkirakan berjenis cucut. Bukan jenis hiu yang dilindungi Undang-undang seperti hiu macan, hiu martil dan hiu koboi.

Tergolong hewan karnivora, cucut dapat hidup di berbagai tempat. Mulai dari perairan laut dalam, permukaan atau perairan dangkal.

Kendati baru sekarang terjadi selama puluhan tahun terakhir, kehadiran hiu maupun ikan laut lain di Sungai Barito dapat dimaklumi, mengingat kemarau yang cukup panjang.

Kondisi itu membuat intrusi air Laut Jawa bisa menjangkau puluhan kilometer ke hilir. Diperkirakan hiu tersebut tersesat dan tak sengaja mengikuti arus Sungai Barito yang asin.

“Fenomena ini biasa terjadi, kalau kondisi air sungai tawar berubah payau atau asin akibat kemarau,” papar Kabid Perikanan Budidaya Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP)Barito Kuala, Syaiful Asgar, Minggu (29/9).

Kendati demikian, warga di bantaran Sungai Barito tidak perlu khawatir dengan kehadiran hiu yang lebih besar, sekalipun kemarau masih mungkin berlangsung hingga akhir Oktober 2019.

“Memang sesuatu yang terjadi di masa depan tak bisa ditebak. Namun Insya Allah hiu-hiu yang berukuran lebih besar tidak masuk Sungai Barito, karena habitat mereka di laut dalam,” tukas Syaiful.

“Faktanya ikan hiu yang sering tertangkap jaring nelayan-nelayan laut di Kotabaru pun masih berukuran kecil,” tandasnya.

Baca Juga: Gegara Pembeli Nyalakan Rokok, Kios Penjual Bensin di Kelayan A Terbakar

Baca Juga: Respon Polda Kalsel Lelucon Bom Pesawat di Syamsudin Noor

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner