Kalsel

Diserang Asap, Dinkes Banjarbaru Ungkap Data Penderita Ispa

apahabar.com, Banjarbaru – Terkait kabut asap yang semakin tebal menyelimuti kota, Dinas Kesehatan Banjarbaru melakukan sejumlah…

Featured-Image
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Siti Khadijah, S KM. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, Banjarbaru – Terkait kabut asap yang semakin tebal menyelimuti kota, Dinas Kesehatan Banjarbaru melakukan sejumlah antisipasi. Di antaranya, membagikan masker, melakukan penyuluhan Infeksi Saluran Pernapasan (Ispa) dan mengeluarkan imbauan.

“Ispa penyakit musiman, di kita gak sampai berat Ispanya. Akumulasinya tidak meningkat, tidak ada yang sampai parah. Kalau dari besaran angka kelihatannya meningkat, tapi sebenarnya setiap tahun angka itu tetap,” ujar Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Siti Khadijah, S KM. saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Kamis (19/9) siang.

Khadijah menuturkan tidak ada peningkatan yang signifikan dengan jumlah kunjungan penderita Ispa. Dari data menunjukkan, kebanyakan dari rekam medis yang sama, sehingga tidak perlu ada pemberian fasilitas oksigen gratis.

“Antisipasi kita sampai saat ini cukup di masker saja. Dikatakan penderitanya meledak (meningkat) itu tidak juga, karena Ispa yang terdata adalah orang orang yang lama juga, pasien lama,” jelasnya.

Jumlah kunjungan penderita Ispa ke puskesmas kota Banjarbaru tercatat di Agustus sebanyak 4.295 orang dan pada pekan pertama September sebanyak 1.088 orang dimana data tersebut sama saja jika dibandingkan dengan data pada bulan sebelumnya yang rata-rata 3000-an orang.

“Data di Agustus dan September ini pun bercampur seluruh usia dan pengunjung lama, juga kami tidak membedakan mana yang terkena Ispa akibat asap ini atau tidak, datang ke kita kunjungan berobat bukan khusus asap, asap ini memperberat kondisi yang tadinya sudah mengidap asma,” ungkapnya.

Mengenai rencana pemberian oksigen gratis, Khadijah menegaskan masih belum ada, karena di Banjarbaru penderita Ispa masih dominan pasien lama.

“Tidak ada sampai ke pembagian oksigen, pengunjung itu-itu juga. Ini hal biasa dan pengunjung biasa, pengunjung yang 2 sampai 3 kali berobat. Di puskesmas juga tidak ada laporan tiba-tiba asma atau sesak karena asap, mereka melaporkan keadaan masih biasa,” tegasnya.

Ia menghimbau dalam menghadapi kemarau dan kabut asap ini masyarakat jangan terlalu banyak aktifitas di luar rumah, jika memang harus keluar usahakan memakai masker.

“Banyak minum, makan buah dan sayur, kalau melakukan kegiatan sebelum dan sesuadah cuci tangan, hindari paparan asap rokok. Jangan membakar sampah, karena akan menambah polusi udara, cukup istirahat, minum suplemen,” tutupnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, jumlah kunjungan penderita Ispa tahun 2019 pada Juni sebanyak 2.733, Juli sebanyak 3.750, Agustus 4.295, tidak begitu berbeda dengan tahun sebelumnya di 2018 pada Juni sebanyak 2.867, Juli sebanyak 3.805, dan Agustus 3.979.

Baca Juga:Penderita ISPA di Batola Berpotensi Meningkat

Baca Juga: Makin Gawat, Puluhan Ribu Warga Kotawaringin Barat Terserang ISPA

Baca Juga: 1.543 Warga Kabupaten Banjar Terserang ISPA

Reporter : Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini

Komentar
Banner
Banner