Tak Berkategori

Berada di Bawah Kaltim dan Kalbar, Investasi di Kalsel Harus Dievaluasi

apahabar.com, BANJARMASIN – Rendahnya realisasi investasi Kalimantan Selatan (Kalsel) dibandingkan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Barat…

Featured-Image
Ilustrasi investasi. Foto-colourbox.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Rendahnya realisasi investasi Kalimantan Selatan (Kalsel) dibandingkan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Barat (Kalbar) dinilai hal yang wajar.

“Sangat wajar, apabila realisasi investasi Kalsel masih berada di bawah Kaltim dan Kalbar,” ucap Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen (YLK) Kalsel, Ahmad Murjani kepada bakabar.com, Rabu (4/9) malam.

Menurutnya, Kalsel mesti melakukan evaluasi terhadap keberadaan investor. Baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) di Banua-sebutan Kalsel.

“Artinya, Kalsel harus memfokuskan sektor usaha. Misalnya seperti pertambangan, perkebunan dan tanaman pangan,” bebernya.

Dibandingkan Kaltim dan Kalbar, kata dia, Kalsel mesti menyusun skala prioritas sektor usaha. Agar kedepan, Kalsel memiliki daya tarik investasi.

Dengan begitu, Kalsel akan cepat menyerap PMDN dan PMA tersebut.

“Mengingat, Kalsel punya potensi Sumber daya Manusia dan Sumber daya Alam. Dengan harapan agar benar-benar mengimplementasikan visi – misi Kalsel,” tegasnya.

Selanjutnya, sambung dia, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan Pemprov Kalsel.

Di antaranya, harus adanya legalitas atau tata cara penyederhanaan prosedur investasi, penanaman modal, klaster investasi dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Ditambah, adanya jaringan dukungan perbankan dan aspek infrastruktur pendukung, seperti pelabuhan, bandar udara dan kelistrikan.

“Tak kalah penting juga ditopang SDM dan membangun kerjasama dengan perguruan tinggi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Realisasi investasi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Semester 1, periode Januari – Juni 2019 masih berada di bawah Kaltim dan Kalbar.

Realisasi investasi itu, baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

“Secara nasional, Kalsel berada di posisi 12 terkait Penanaman Modal Dalam Negeri,” ucap Plh. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Farah Ratna Dewi Indriyani, Rabu (4/9) pagi.

Realisasi investasi PMDN Kalsel mencapai Rp3.291,7 Miliar, dengan sekitar 301 proyek.

Sedangkan Kaltim berada di posisi keenam. Dengan realisasi investasi mencapai Rp12.422,6 Miliar atau 765 proyek.

Adapun, Kalbar berada di posisi kesebelas, dengan realisasi investasi sekira Rp3.784 ,3 Miliar. Jumlah proyek sekitar 440.

Sementara itu, terkait realisasi investasi PMA, Kalsel berada di urutan 15. Dengan perolehan investasi sekitar US$ 221 Juta atau sekitar 148 proyek.

Sedangkan Kaltim berada di posisi 12, dengan realisasi investasi sekitar US$ 300,4 Juta. Kemudian, Kalbar berada setingkat di atasnya sekitar US$ 358,1 Juta.

Sehingga, total keseluruhan realisasi investasi Kalsel berkisar Rp6,61 Triliun. Dengan, PMDN dan PMA sekitar 449 proyek.

“Rinciannya, PMDN sekira Rp3,29 Triliun atau 49,8 persen dan PMA sebesar US$ 221,0 Juta atau Rp3,32 Triliun. Keberhasilan capaian 50,2 persen,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kalsel, target realisasi investasi berdasarkan RPJMD Kalsel di tahun 2019 sekitar 10,5 Triliun.

Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional, Promo Menarik di Telkomsel

Baca Juga: Honda Klaim Merajai Penjualan di Kalselteng

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner