bakabar.com, BANJARMASIN – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalimantan Selatan telah memetakan daerah yang rawan konflik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 mendatang.
Alhasil, wilayah perbatasan seperti Kotabaru dan Tabalong masih menjadi atensi FKDM Kalsel.
Mengingat, kedua wilayah itu dinilai berpotensi adanya persebaran paham radikal dan penyerobotan lahan.
“Khususnya Kotabaru, ada paham-paham radikal di sana,” ucap Ketua FKDM Kalsel Bayu Bujang, Sabtu (24/8) pagi.
Oleh sebab itu, pihaknya membuat sebuah rekomendasi agar tak terjadi gejolak di tengah masyarakat.
Salah satunya, dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), antara FKDM Kalsel bersama Alumni Lemhanas Kalsel, DPD KNPI Kalsel, BEM ULM dan BEM Uniska.
“Karena fungsi FKDM menjaring informasi dan mendeteksi dini rawan konflik,” tegasnya.
Bukan hanya itu, konflik lahan juga masih menghantui Bumi Saijaan tersebut. Seperti halnya, pertambangan batubara.
“Jadi, akan kita rekomendasikan kepada Gubernur melalui Kesbangpol agar mengambil langkah-langkah strategis,” bebernya.
Sejauh ini, FKDM Kalsel telah merambah ke tingkat desa. Pencegahan pun terus dilakukan. Salah satunya, melalui pendekatan dan forum umat beragama.
“Itu yang diberdayakan. Semua harus diwaspadai. Apa saja bisa terjadi,” pungkasnya.
Baca Juga: Golkar Kalteng Usung Kader Maju Pilkada 2020
Baca Juga: Pemilu 2019 Jadi Bahan Evaluasi Hadapi Pilkada 2020
Baca Juga: Kongres V di Bali, PDIP Kalsel Usulkan Kader Sendiri Maju Pilkada 2020
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif