bakabar.com, BATULICIN – Setelah meledak pada awal 90an dengan single hits “Kangen” yang dinyanyikan Ari Lasso, nama Dewa 19 makin berkibar saat meluncurkan album Bintang Lima pada tahun 2000 bersama vokalis baru bernama Elfonda Mekel atau Once.
Meski dinyatakan vakum oleh Ahmad Dhani sejak ditinggal Once beberapa tahun lalu, tetapi nama Dewa 19 dan lagu-lagunya terus dikenang sampai hari ini. Album-albumnya pun mendapat komentar positif dari banyak kritikus musik Indonesia.
Album Terbaik-terbaik, misalnya. Album yang dirilis pada 1995 itu dianggap sebagai masterpiece dari Dewa 19. Majalah Rolling Stone menempatkan album tersebut pada posisi 26 album terbaik sepanjang masa Indonesia. Sebuah posisi yang sangat prestisius dan bergengsi.
Tirto.Id menulis album Terbaik-terbaik merupakan karya Dewa 19 yang sangat original. Ahmad Dhani sebagai pencipta seluruh komposisi disebut dalam posisi sedang tidak terpengaruh oleh siapapun. Di album tersebut, Dewa 19 dianggap berhasil menjadi dirinya sendiri.
Di samping Terbaik-terbaik yang mendapat perlakuan istimewa dari para kritikus, ada dua album Dewa 19 lainnya yang dianggap sebagai kunci kesuksesan komersil band asal Surabaya itu, yakni Bintang Lima (2000) dan Cintailah Cinta (2002). Dua album tersebut merupakan album Dewa 19 yang penjualannya mencapai lebih dari satu juta keping.
Akhir pekan ini,Sabtu 3 Agustus 2019lagu-lagu terbaik Dewa 19 akan diperdengarkan di Big Coffee Containers, Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbumulai pukul 21.00.
Pada event bertajuk “Tribute To Dewa 19”, lagu-lagu hits nan legendaris akan dibawakan oleh Senja Djingga, sebuah band beranggotakan Ari Tirta Dinata (vokal), Anfar Febri Nugraha (keyboard), Erwin Sebastian (bass), Vandy Ahmad (gitar) dan Aldi Rizaldy (drumm).
Vokalis Senja Djingga, Ari Tirta Dinata, mengungkapkan akan membawakan lagu-lagu hits Dewa 19, baik pada era Ari Lasso maupun saat sudah bersama Once. Beberapa lagu yang akan ia bawakan di antaranya, Restoe Boemi (Terbaik-terbaik, 1995), Aku di Sini Untukmu (Pandawa Lima, 1997), dan Deasy (Format Masa Depan, 1994).
“Sisanya, silahkan datang saja langsung ke Big Coffee Containers Batulicin malam minggu ini. Semoga kalian terhibur,” kata Ari.
Lalu, mengapa Dewa 19 yang dipilih?
Ari menilai Dewa 19 sebagai sebuah band yang melakukan banyak inovasi dalam setiap karyanya. Lirik dan kualitas musiknya pun bermutu. Selain itu, Ari menganggap personel Dewa 19 memiliki skill di atas rata-rata. Prestasi yang diperoleh sejak era 90an hingga 2000an pun sangat banyak.
“Mereka band berpengaruh yang lagu-lagunya terus dikenang sampai detik ini. Dewa 19 juga sangat memengaruhi band kami, kata Ari.
Event tribute ini merupakan sebuah event musikal yang digagas oleh manajemen Big Coffee Containers Batulicin yang khusus membawakan ulang lagu-lagu dari band populer di Indonesia seperti Slank, Padi, Sheila On 7, Ada Band, dan Dewa 19.
Baca Juga:NU'EST Tak Sabar Ketemu Fan Indonesia
Baca Juga:Dianggap Sindir Luna Maya, Ini Kata Bunga Citra Lestari Tentang Lagunya
Reporter: Puja Mandela
Editor: Syarif