Kalteng

Dewan Soroti Tempat Parkir WFC dan RSUD Muara Teweh

apahabar.com, MUARA TEWEH – Tempat parkir di areal wisata water front city (WFC) di Jalan Panglima…

Featured-Image
Areal wisata water front city (WFC) Jalan Jalan Panglima Batur, Barito Utara, Kalimantan Tengah kini seakan berubah menjadi lahan parkir padahal peruntukannya bukan untuk tempat parkir. Foto – apahabar.com/Muhammad Nasution

bakabar.com, MUARA TEWEH - Tempat parkir di areal wisata water front city (WFC) di Jalan Panglima Batur dan pungutan parkir di RSUD Muara Teweh kembali mendapat sorotan anggota DPRD Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah.

Anggota DPRD Barut, H. Tajeri mengatakan diduga areal wisata WFC telah beralih fungsi sebagai tempat parkir liar. "Padahal sebelumnya untuk areal wisata WFC tidak boleh digunakan untuk parkir seperti saat ini. Ini justru banyak ditempati mobil-mobil parkir," katanya, Selasa (27/08).

Menurut Tajeri, saat ini entah siapa yang mengelola lokasi wisata WFC berubah jadi lahan parkir. Padahal tempat itu areal bebas dari parkir.

"Kami mendapat laporan dari warga jika sekitar areal wisata WFC telah menjadi tempat parkir. Di tempat itu ada yang memungut biaya Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua dan roda empat Rp 5.000. Karena tidak ada karcis retribusi daerah, kami dapat pastikan itu parkir liar," ungkapnya.

Selain itu, ungkap politisi Partai Gerindra Barut ini, terkait pungutan pungutan parkir di RSUD Muara Teweh. Karena menurutnya,keluarga pasien yang membesuk keluarganya yang sedang sakit kenapa malah dibebankan biaya parkir.

Mestinya, lanjutnya, pungutan parkir di RSUD Muara Teweh mestinya dievaluasi lagi atau ditiadakan saja demi membantu masyarakat di daerah ini,

"Lebih baik water front city jangan dijadikan areal parkir, dan RSUD Muara Teweh bebas dari biaya pungutan parkir," ujar Tajeri.

Sementara, dia juga berharap instansi terkait lebih memantau lagi areal wisata WFC.

"Seperti tempat wisata itu tidak terurus, karena banyak botol-botol bekas minuman keras serta lampu banyak pecah, sehingga terlihat remang-remang yang pada akhirnya rawan terjadi tindakan kriminal," pungkasnya.

Baca Juga:Kaltim Jadi Ibu Kota Negara, Gubernur Kalteng: Tak Jadi Masalah

Baca Juga:Dewan Barut Pertanyakan Retribusi Rumah Sarang Walet

Reporter: Ahc17
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner