bakabar.com, MUARATEWEH – Sudah 34 provinsi yang dilintasi Masriani, pria asal Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalsel. Semua rela dilakukannya demi pengobatan sang buah hati, Santi (21). “Untuk persatuan Indonesia juga,” tutur Masriani kepada bakabar.com, Rabu siang.
Bersama Santi, Masriani berkeliling Indonesia hanya dengan mengayuh sepeda pancal. Masriani kini sudah berada di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
“Hari ini terakhir kita di Muara Teweh sebelumnya sampai Kabupaten Murung Raya, Kabupaten paling utara Kalimantan Tengah dan akan menuju Kabupaten Barito Selatan, Buntok,” jelas dia.
Sudah empat hari empat malam dirinya hanya tidur di tempat fasilitas umum. “Saya tidur dengan fasilitas seadanya, hanya tidur di fasilitas umum, bukan tempat ibadah, untuk menghindari kecurigaan warga terhadap pendatang seperti saya,” jelas dia dengan logat Banjar.
Bekal selama perjalanannya dikemas seadanya. Tak banyak yang ia bawa, selain pakaian yang melekat di tubuhnya. Sekalipun demikian, Masriani enggan meminta-minta kepada pejabat di daerah yang dilintasinya.
Untungnya, bantuan mengalir begitu saja dari para dermawan. Baik oleh warga yang merasa simpati atau pejabat daerah yang mendengar keberadaan Masriani. Nah, hasil dari bantuan para dermawan tadi yang dipergunakan Masriani untuk biaya pengobatan sang anak. “Anak saya pengidap ayan,” jelas dia.
Dirinya mengaku bangga mengingat hanya dirinya orang Banjar yang pertama mengelilingi Indonesia bermodalkan sepeda pancal.
Baca Juga: Pelabuhan Kumai Diusulkan Jadi Pusat Ekspor-Impor Kalteng
Baca Juga: Dewan Akan Turun ke Lapangan Perihal Pedagang Pasar Pondopo
Baca Juga: Pedagang Acuhkan Batas Waktu Berjualan di Pasar Pondopo
Baca Juga: Danrem: Pemesan Bajakah dari Luar Kalteng Ada yang Capai 1 Ton
Reporter: Ahc17
Editor: Fariz Fadhillah