Nasional

Bagaimana Nasib Istana di Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah ke Kaltim?

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Jokowi telah resmi mengumumkan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim. Jakarta,…

Featured-Image
ilustrasi istana merdeka. Foto-net

bakabar.com, JAKARTA – Presiden Jokowi telah resmi mengumumkan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim.

Jakarta, kata Jokowi sudah terlalu berat menanggung beban sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat jasa, dan pusat perdagangan.

“Sebagai bangsa besar yang 74 tahun merdeka Indonesia belum pernah menentukan dan merancang sendiri ibu kota,” jelas Jokowi.

Pemerintah sendiri akan membuka opsi skema pendanaan pemindahan ibu kota dengan tukar guling. Skema tukar guling, dilansir Detik, menimbulkan pertanyaan soal nasib istana kepresidenan di Jakarta.

“Iya Indonesia punya beberapa istana, ada Istana Bogor, Cipanas, Tampaksiring. Kalau pindah, akan dibangun istana yang jadi ibu kota baru, sedangkan istana lama tetap jadi istana, tidak akan disewakan,” kata Sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam, Sabtu pekan lalu.

Praktis Istana Kepresidenan Jakarta tidak bisa disewakan sebagai kantor. Tukar guling nantinya hanya akan berlaku untuk gedung pemerintahan saja.

Untuk diketahui, sumber pendanaan membangun ibu kota nantinya akan menggunakan APBN, kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU), partisipasi swasta, dan BUMN.

Pemerintah sendiri membutuhkan dana dengan porsi 70% dari Rp 485 triliun berasal dari investasi KPBU, murni partisipasi swasta atau BUMN.

Untuk diketahui, Istana Merdeka merupakan tempat resmi kediaman dan kantor Presiden Indonesia yang letaknya menghadap ke Taman Monumen Nasional (Monas) Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.

Awalnya istana ini digunakan sebagai tempat kediaman resmi Gubernur Jenderal Hindia Belanda hingga pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Istana dengan luas sekitar 2.400 m² ini terletak satu kompleks dengan Istana Negara dan Bina Graha.

Sebelumnya, rencana pemindahan ini sempat menuai kritik dari Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Mereka menilai hasil kajian yang dilakukan Bappenas tak terlalu dalam.

Baca Juga:Bicara Pemindahan Ibu Kota Negara, Garin Nugroho Tatap dari Sudut Kebudayaan

Baca Juga:Dibayangi Pro-Kontra, Bupati Paser Dukung Pemindahan Ibu Kota

Baca Juga:Gubernur Kaltim Tegaskan Sikap Soal Pemindahan Ibu Kota

Baca Juga:Gubernur Kaltim: Pemindahan Ibu Kota untuk Kebutuhan Bangsa

Baca Juga:Soal Pemindahan Ibu Kota, Gubernur Kaltim: Jangan Ada Kepentingan Politik

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner