bakabar.com, BANJARMASIN – Masih ingat kasus ambruknya oprit Jembatan Sungai Tabirai, Desa Karang Paci, Kecamatan Kelumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada Selasa 16 Juli lalu?
Berdasarkan hasil pengamatan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin menyimpulkan, penyebab amblasnya timbunan oprit itu.
Menurut Kepala Satker Wilayah II BBPJN XI Banjarmasin, Tito, ambruknya jembatan tersebut karena faktor alam.
“Terindikasi adanya penurunan muka air sungai yang relatif ekstrem sebagai dampak dari perubahan dari musim hujan ke musim kemarau,” ujar Tito.
Dari pergantian musim itu, lanjut Tito mengakibatkan hilangnya tahapan lateral hidrostatik, dari air sungai sekitar pondasi oprit jembatan.
“Karena posisi timbunan oprit jembatan yang amblas di pinggir parit, jadi sangat berpengaruh,” terangnya.
Disamping itu, Tito juga menerangkan, faktor lain yang jadi alasan amblasnya oprit Jembatan Sungai Tabirai.
Timbulnya pusaran air sungai di sekitar lokasi amblasnya jembatan, dinilai memicu terusan atau scouring pada tanah pondasi timbunan.
Hal demikian juga merupakan hasil dari faktor cuaca yang tak menentu. Meski begitu, ia mengakui telah menyiapkan kontruksi jembatan tersebut untuk membendung cuaca ekstrem.
“Sudah kita tinjau dari aspek teknik dan lingkungan, tapi alam tidak bisa diprediksi,” bebernya.
Ambruknya oprit sisi jembatan itu mengakibatkan kondisi jembatan dengan panjang 25 Meter dan lebar setengah badan jalan.
Ia menerangkan untuk pengendara lalu lintas tak perlu khawatir dengan kondisi itu. Sebab kendaraan roda empat masih dapat melintas. Tapi hanya bisa secara bergantian.
Baca juga:Jembatan Penghubung Antar Desa Ambruk, Dinas PUPR Tanbu Janji Segera Lakukan Perbaikan
Baca Juga:PUPR Banjar Segera Lakukan Tender Pembangunan Jembatan yang Ambruk
Baca Juga:BBPJN XI Selidiki Penyebab Oprit Jembatan Kalumpang HSS Amblas
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin
