Tak Berkategori

Menjelang Haul Ke-7 Tuan Guru H Bawai, Seorang Ulama Konsultatif

apahabar.com, MARABAHAN – Tepat 10 Zulqaidah 1440 Hijriah, Sabtu (13/07/2019), masyarakat Barito Kuala dan sekitarnya memperingati…

Featured-Image
Suasana pemakaman Tuan Guru H Bawai yang juga dihadiri almarhum H Abdussamad Sulaiman HB.Foto-Dokumen Humpro Setda Batola

bakabar.com, MARABAHAN – Tepat 10 Zulqaidah 1440 Hijriah, Sabtu (13/07/2019), masyarakat Barito Kuala dan sekitarnya memperingati haul Tuan Guru H Bawai.

Haul ke-7 tersebut berlangsung di Kompleks Kubah Datu H Abdussamad Marabahan yang akan dimulai sekitar pukul 09.00 Wita.

Bernama lengkap H Ahmad Sibawaihi, Tuan Guru H Bawai merupakan turunan kelima dari Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. H Bawai adalah putra Alimul Fadhil Qadhi HM Basiyuni bin Alimul Fadhil H Abu Thalhah.

Tuan Guru H Abu Thalhah sendiri adalah putra Alimul Allamah Qadhi H Abdussamad bin Alimul Allamah Mufti H Jamaludin bin Muhammad Arsyad Al Banjari.

Tuan Guru H Basiyuni menjadi rujukan banyak ulama dari berbagai daerah. Bahkan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul), pernah mengunjungi H Basiyuni untuk mendapatkan ijazah tarekat.

Sama seperti sang ayah, sepanjang hidup Tuan Guru H Bawai merupakan ulama yang dihormati, baik oleh warga Batola maupun Kalimantan Selatan. Padahal kakak kandung KH Asqalani LC ini jarang membuka pengajian yang menghadirkan jemaah dalam jumlah banyak.

Selain dalam pengajian-pengajian, Tuan Guru H Bawai dikenal sebagai ulama konsultatif. Semua orang dari berbagai kalangan dapat langsung bertemu beliau tanpa protokoler yang ketat.

Berbagai persoalan keagamaan dan kehidupan dibawa orang-orang yang datang, kemudian Guru H Bawai berusaha langsung memberikan jawaban maupun pencerahan untuk mendapatkan solusi.

“Saya pernah menemui beliau di kediaman untuk menanyakan pekerjaan yang tepat. Ketika kami datang, beliau sebenarnya sedang beristirahat. Namun beliau langsung bangun dan mempersilakan kami masuk,” kenang Mustafa Kemal, warga Banjarmasin yang pernah bertemu Guru H Bawai.

“Setelah menanyakan kabar, H Bawai menjawab pertanyaan saya. Beliau berpesan agar saya selalu mengikuti jalan Allah. Insya-Allah semuanya baik-baik saja,” imbuhnya.

Tuan Guru H Bawai meninggal dunia 24 September 2012 seusai beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin dalam usia 72 tahun. Ribuan orang datang memadati pemakaman Tuan Guru H Bawai.

Tidak cuma dari Kalsel, sejumlah pelayat juga berasal dari Kalimantan Tengah dan Timur. Saking banyaknya pelayat,salat jenazah yang dimulai pukul 11.00 Wita dilakukan bergantian hingga pukul 12.00 Wita.

Baca Juga:Ribuan Jemaah Hadiri Haul Datu Panjang Pengaron

Baca Juga:Kemenkes Bocorkan Tips Sehat Selama Berhaji

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner