Kalsel

Disetop Tahun Ini, NaGa Banjar Dinilai Kehilangan Daya ‘Magis’

apahabar.com, BANJARMASIN – Nanang Galuh (NaGa) Banjar pada 2018 lalu bisa jadi kali terakhirnya audisi pencarian…

Featured-Image
Ilustrasi Nanang Galuh 2012. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Nanang Galuh (NaGa) Banjar pada 2018 lalu bisa jadi kali terakhirnya audisi pencarian bakat muda-mudi Banjar itu digelar setahun sekali.

Ini setelah tak tercatat kucuran dana untuk perhelatan audisi guna melestarikan budaya Banjar itu di APBD 2019. Disepakati jika rekrutmen ikon muda-mudi Banjar guna promosi budaya dan pariwisata dilakukan tiap dua tahun sekali.

“Anggaran pemilihan NaGa Banjar terlalu besar, jadi kita alihkan saja dalam APBD Perubahan 2019. Jadi pelaksanaan nanti pada 2020,” terang Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dijumpai bakabar.com, Selasa (2/7).

Faktor lainnya, Ibnu menilai jebolan-jebolan NaGa Banjar kurang optimal mempromosikan budaya maupun pariwisata daerah.

Sebab masa efektif mereka mempromosikan keunggulan daerah hanya berlaku 8-9 bulan saja, sejak mereka terpilih.

Nada serupa juga dilontarkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarmasin, Ehsan Al Haque.

Ia mengakui bahwa jebolan NaGa Banjar untuk satu tahun sekali tidak maksimal dari perekrutan hingga pembinaan, karena waktu yang sangat mepet.

“Bayangkan saja, untuk perekrutan saja membutuhkan waktu tiga bulan sampai pengumuman terpilihnya,” jelas dia.

Menurutnya jika perekrutan NaGa Banjar selama dua tahun sekali, maka persiapan mencari bibit-bibit penunjang perekonomian daerah juga bakal lebih maksimal.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Banjarmasin menargetkan kunjungan 1 juta wisatawan pada tahun ini.

Berbicara anggaran, sambungnya yang sudah tersedia untuk Nanang-Galuh akan digeser untuk kegiatan Pemkot lainnya.

“Seperti kegiatan Pemkot di luar daerah, contohnya kegiatan Apeksi. Jadi kita alihkan ke agenda lain yang mana untuk mendukung promosi pariwisata,” tuturnya.

Baca Juga: Ingin Jadi Nanang Galuh Balangan, Minimal Punya Bekal Ini

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner