bakabar.com, BARABAI – Bupati Hulu Sungai Tengah Chairansyah mengkritik cara pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi mereka di halaman kantor Bupati, Senin (29/7) pagi tadi.
“Seharusnya tak perlu melakakan demo atau aksi seperti ini. Terlebih mengajukan surat ke Polres HST,” kata Chairansyah dalam pertemuan dengan enam orang perwakilan organisasi itu di auditorium Pemkab HST.
Sebelumnya, puluhan orang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) menggelar demonstrasi. Mereka mempertanyakan program kerja dan sejumlah kebijakan yang diambil Chairansyah.
Pada akhirnya mereka diizinkan masuk dan bertemu Chairansyah. Hanya enam dari puluhan pedemo yang dipersilakan menyampaikan aspirasi langsung ke bupati, yang tampak didampingi para Asisten dan Staf Ahli-nya itu.
Dalam mediasi, Chairansyah mengritik para pengunjuk rasa. Menurutnya demonstrasi bisa membuat kegaduhan di masyarakat.
“Untuk menyampaikan aspirasi bisa saja langsung surati saya untuk bertemu langsung. Kecuali saya tak mau baru (surati) ke polisi,” kata Chairansyah.
Selain mempertanyakan kebijakan dan proker, Gepak turut menyinggung perihal kekosongan kursi wakil bupati HST, dan adanya tekanan dalam pemerintahannya.
Yang kedua, Gepak menduga Bupati tidak berani memutus mata rantai korupsi terkait jual beli proyek dan jabatan.
Baca Juga: Gepak Pertanyakan Kebijakan dan Program Kerja Bupati HST
Baca Juga: Ubah Penampilan Pasar Beras, Pemko Anggarkan Rp13 Milyar Pembebasan Lahan
Reporter: HN LazuardiEditor: Fariz Fadhillah