bakabar.com, BANJARMASIN – Produksi sampah di Kota Banjarmasin kian mengkhawatirkan. Terlebih, tumpukan sampah itu menimbulkan bau tidak sedap.
Mengatasi ini, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki telah menyiapkan langkah strategis. Antara lain, membuat zonasi sampah dengan menambah tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Sasaran lokasinya pembangunan TPS berbasis sistem Reuse, Reduce dan Recycle (3R) ini, yakni di samping Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan, Banjarmasin Selatan.
“Mau menambah TPST lagi, bulan depan pembangunan fisiknya berjalan, menyusul TPST sebelumnya. Itu menjadi salah satu solusi yang murah dan mudah dalam menjaga lingkungan,” terangnya saat dihubungi bakabar.com, Senin (24/6).
Pemkot Banjarmasin telah mealokasikan anggaran yang dihimpun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp 750 Juta.
Dana yang disediakan semuanya untuk pengerjaan fisik seluas 350 Meter persegi. Serta pengadaan alat di TPST sendiri.
Nantinya, warga di ruang lingkup TPST bisa mengolah atau memanfaatkan sampah yang berada di sana.
“Hitungannya di Teluk Kelayan itu bisa melayani sekitar 400 Kepala Keluarga (KK), karena minimal TPST minimal 200 KK,” ungkapnya.
Ia mengakui, penyebab sampah membeludak hingga memakan badan jalan, karena jumlah TPS di Kota Banjarmasin sangat terbatas.
“TPS belum efektif karena kapasitas daya tampungnya terbatas. Ya gitulah sekarang banyak sampah-sampah liar dibuang-buang sembarangan dari kawasan tempat tinggalnya,” ujarnya.
Makanya boleh dikatakan bahwa program zonasi sampah dalam TPS 3R ini menjadi solusi permasalahan ibu kota Kalsel dalam mengantisipasi tumpukan sampah.
Baca Juga: Pakai Masker pun Tetap Keciuman Aroma Sampah TPS Veteran
Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Fariz Fadhillah