bakabar.com, BANJARMASIN – Sebagai masyarakat Kalimantan Selatan, mestinya patut berbangga karena memiliki biji kopi yang telah dilirik pasar luar negeri. Kopi tersebut adalah jenis kopi Liberica yang ditanam di daerah Bati-Bati Tanah Laut.
“Sekarang Kalsel memiliki biji kopi yang dilirik di Finlandia,” bisik Mang Haris kepada bakabar.com, saat Coffe Education, di Pasar Ramadan, Lapangan Kamboja, Sabtu (1/6) malam.
Haris merupakan owner kedai kopi ‘Berbisik’. Ketenaran kopi Bati-Bati tidak muncul dalam sekejap. Adalah hasil kerja keras dari kawan-kawan sesama penggiat kopi di kedai ‘Enjoy’. Yang memelihara dan membudidayakannya dengan baik. Serta, mendapat dukungan dari Pemkot Banjarmasin.
Untuk diketahui, kopi Liberica adalah kopi yang cukup langka ditemui. Jenis ini dianggap juga punya aroma yang lebih unik. Tidak mengenal daerah ketinggian, tidak seperti jenis Arabika, atau Robusta.
Saat ini, para penggiat kopi di Banua diakuinya terus melakukan upaya-upaya dalam membudidayakan biji kopi lain dari Kalsel.
Menurutnya kopi dari Kalsel selama ini bukan tidak memiliki kualitas yang baik. Hanya saja, dinilai salah dalam proses budidayanya.
“Kopi yang baik itu adalah kopi yang proses dari hulu ke hilirnya harus baik,” katanya.
Kopi di Kalsel, kata dia, kerap kali dipetik dengan cara yang salah. Para petani tak memilah-milih biji kopi yang sudah masak atau belum.
“Satu biji kopi yang tidak baik, akan memengaruhi kualitas rasa dari 30 biji kopi yang lain,”tandasnya.
Malam tadi, Haris menjadi salah satu pembicara dalam acara coffe education. Acara itu dihadiri Wali Kota dan Wakil Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Hermansyah. Serta Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar). Kegiatan ini dihadiri berbagai macam komunitas.
Ibnu Sina dan Hermansyah tidak ketinggalan untuk mencicipi kopi tersebut. Tampak, Ibnu dan Hermansyah begitu antusias saat menyeduh kopi.
Orang nomor satu di Banjarmasin itu juga memberikan beberapa kutipan bijak tentang kopi. “Tuhan menciptakan kopi agar kita bisa saling bertemu,”ungkap Ibnu.
Turut juga Hermansyah memberikan filosofi kopi. “Kopi itu melekatkan persaudaraan,” timpal Hermansyah.
Sebagai pengingat. Kopi jenis serupa laris manis saat dipamerkan di Helsinki Coffee Festival, Finlandia 12 -14 april 2019.
Di negara Seribu Danau itu, pengunjung berpendapat, kopi Liberica Bati-Bati memiliki cita rasa menarik dan beraroma cokelat yang tak ditemukan pada jenis-jenis kopi lainnya.
"Kopi Liberica Bati-Bati (Kalsel) salah satu kopi yang paling banyak disukai dan dicari para pengunjung," kesan perwakilan Kedutaan Besar Indonesia-Finlandia kepada bakabar.com, medio April lalu.
Selain Liberica Bati-Bati, kedutaan juga membawa dua jenis kopi lain dari Indonesia. Yakni Kopi Emir Fine Robusta Semendo dari Sumatera Selatan dan Kopi Merapi dari Seleman, Yogyakarta.
Seperti diketahui Finlandia adalah salah satu negara peminum kopi terbesar di dunia. Rata-rata masyarakat di sana meminum 12 Kg kopi per kapital.
Selain Finlandia, Norwegia berada di urutan selanjutnya dengan 9,9 Kg/kapital.Disusul Islandia 9 Kg, Denmark 8,7 Kg, Belanda 8,4 Kg, Swedia 8,2 per kapitalnya.
Baca Juga: 'Mejeng' di Finlandia, Kopi Kalsel Paling Dicari
Baca Juga: Budaya Minum Kopi Kekinian
Reporter: AHC07Editor: Fariz F