bakabar.com, JAKARTA - Ibadah puasa ternyata tidak hanya diperintahkan pada Nabi Muhammad SAW dan umatnya, tapi juga menjadi ibadah umat zaman terdahulu. Bahkan, ibadah ini disebut sudah ada di zaman Nabi Adam AS.
Kewajiban puasa terdapat dalam surah al Baqarah ayat 183, “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Selain menegaskan kewajiban puasa, ayat tersebut juga menyatakan bahwa perintah berpuasa sudah ada sejak lama. Bahkan, sebelum Nabi Muhammad SAW menyebarkan Islam ke dunia.
Imam Ibnu Katsir mengungkapkan, ajaran puasa ada sejak zaman Nabi Adam AS. Menurut beliau, Nabi Adam berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun. Pendapat lain mengatakan, nabi pertama tersebut berpuasa pada 10 Muharram. Hal itu sebagai rasa syukur karena Allah telah mempertemukannya kembali dengan istrinya Hawa di Arafah.
Sumber lain menyebut, Nabi Adam AS berpuasa selama 40 hari 40 malam setiap tahun. Ada pula yang menuturkan, puasa Adam dilakukan setiap Jumat yakni hari diturunkannya Adam ke bumi dan diterima tobatnya oleh Allah.
Dalam hadis riwayat (HR) Bukhari dikatakan, “Sesungguhnya Allah menjadikan Adam pada hari Jumat. Diturunkan ke bumi pada hari Jumat, dia bertobat kepada Allah atas dosanya memakan buah khuldi pada hari Jumat, dan wafat juga pada hari Jumat.”
Meski di dalam Alquran serta hadis tidak ada penjelasan perinci mengenai puasa Nabi Adam dan generasi selanjutnya, ada beberapa pernyataan bahwa semua agama yang dibawa oleh para nabi dan rasul terdahulu mengajarkan untuk menyembah Allah SWT.
Maka, puasa yang dilakukan sebelum Rasulullah hadir pun ditujukan untuk Allah. Nabi Nuh AS misalnya. Dia memerintahkan kaumnya menyembah Allah sekaligus berpuasa saat berbulan-bulan mereka hidup di dalam perahu besar di tengah lautan.
Nabi Ibrahim AS juga rajin berpuasa, terutama ketika akan menerima wahyu dari Allah. Putranya yakni Nabi Ismail AS turut melaksanakan puasa. Sedangkan puasa Nabi Yusuf dilakukan saat berada di penjara. Kebiasaan berpuasa itu ia terapkan pula ketika menjadi pejabat di Mesir. “Aku khawatir apabila aku kenyang, nantinya aku melupakan perut fakir miskin,” tutur Nabi Yusuf.
Berikutnya, Nabi Yunus AS. Dia berpuasa tatkala berada dalam perut ikan selama berharihari. Ia baru makan saat ikan tersebut memuntahkannya dari dalam perut. Diceritakan, beliau memakan buah sejenis labu yang tumbuh di tepi pantai sebagai hidangan berbuka puasa.
Mengutip Kitab Perjanjian Lama, buku "Dahsyatnya Puasa Nabi Daud" menjelaskan bahwa Nabi Daud berpuasa selama tujuh hari pada waktu putranya sakit keras. Untuk memohon kesembuhan dari Allah bagi putranya itu dia berpuasa sambil menutup diri dalam kamarnya dan terus menerus menangis karena sedih.
Pada hari ketujuh puasa, putranya meninggal dunia. Setelah mengetahui itu, dia tidak meneruskan puasanya lagi. Dia lantas mengganti pola puasanya menjadi sehari puasa, ehari tidak.
Baca Juga:Cara Warga Naperville Hormati Komunitas Islam Saat Ramadan
Baca Juga:Cerita Perempuan Inggris Pertama yang Menunaikan Haji
Sumber: Republika
Editor: Muhammad Bulkini