Tak Berkategori

Melihat Masjid dengan Gedung Induk Terbesar di Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU – Bangunan dengan nama lengkap Masjid Agung Al Munawwarah ini terlihat kokoh menjulang tinggi. …

Featured-Image
Masjid Agung Al Munawwarah. Foto-AHC06 for apahabar.com

bakabar.com, BANJARBARU – Bangunan dengan nama lengkap Masjid Agung Al Munawwarah ini terlihat kokoh menjulang tinggi. Masjid ini merupakan masjid dengan gedung induk terbesar di Kalimantan Selatan.

“Masjid ini terbesar di Banjarbaru, kalau gedung induk nya terbesar di Kalimantan Selatan,” jelas pengurus Masjid, Sartono saat ditemui di Masjid Agung Al Munawwarah, Sabtu (27/4) sore.

Diresmikan tanggal 1 juli 2010 oleh Wali Kota Banjarbaru yang kala itu dijabat Rudy Resnawan saat itu dan kini menjadi tempat wisata religi.

“Saya dengan rombongan dari Amuntai, mampir ke sini untuk sholat dan lihat-lihat,” ujar Siti, pengunjung Masjid Agung Al Munawwarah.

“Masjid ini didirikan di atas lahan seluas 3 hektar dengan luas bangunan utama 50 meter x 75 meter, tingginya 70 meter lebih dan memiliki kapasitas jamaah sampai ribuan orang,” sambung Sartono.

Baca Juga: Masjid Sabilal Muhtadin, Bertahan Menjadi Masjid Percontohan

Masjid yang dibangun dengan menghabiskan dana miliaran rupiah ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu tidak adanya tiang penyangga di dalam Masjid yang bertujuan agar tidak terputus shaf-nya.

Masjid dengan ornamen timur tengah ini memiliki jadwal yang super sibuk saat bulan Ramadan tiba.

“Saat bulan Ramadan, selalu ada tausiah setiap selesai sholat, tadarus, membukaan puasa, dan pesantren Ramadan," terang Sartono

“Untuk membukaan puasa, biasanya paling sedikit 500 porsi dan untuk itu pengeluaran minimal Rp10 juta per hari," tambah nya.

Saat ditanya mengenai pengisi tausiah, Sartono mengatakan, banyak dari luar negeri seperti Yaman dan Pakistan.

Tidak ada bunyi petasan atau balapan liar di kawasan sekitar Masjid Agung Al Munawwarah, tentu ini membuat kenyamanan mereka yang beribadah.

Baca Juga: Masjid Jami Sirajul Huda, Masjid Keramat Peninggalan Datu Surya Sakti

Reporter: AHC06
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner