bakabar.com, TANAH BUMBU – Puluhan anak berkumpul sambil bercanda di ruangan yang didominasi warna kuning. Sepintas, anak-anak itu sama dengan anak lainnya. Namun, ternyata mereka adalah anak berkebutuhan khusus.
Di antara mereka ada anak yang tidak bisa berbicara, tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, bahkan ada yang mengalami keterbelakangan mental. Mereka adalah anak-anak berkebutuhan khusus yang tercatat sebagai pelajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tanah Bumbu.
Baca Juga: SIT Ukhuwah Banjarmasin Siapkan Generasi Qurani yang Cinta Sesama
Mereka berkumpul di Aula SLBN Tanah Bumbu, Sabtu (25/5/2019) untuk mengikuti buka puasa bersama bertajuk Humanity Food Van yang digagas oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel melalui Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tanah Bumbu dan Komunitas Fastabiqul Khairat.
Siti Maryam, seorang siswa penyandang tuna netra berusia 9 tahun tak bisa menutupi rasa gembiranya saat mengikuti buka puasa bersama tersebut.
Hal yang sama juga tampak dari gesture tubuh Ancah, anak penyandang tuna wicara dan tuna rungu. Ancah yang saat ini duduk di bangku kelas 7 menyampaikan rasa gembiranya bisa ikut buka puasa bersama melalui bahasa isyarat.
Mewakili Kepala SLBN Tanah Bumbu, Nurul, seorang pengajar, tak bisa menutupi rasa bahagianya. “Ini kali pertama lembaga sosial hadir di sini. Anak-anak sangat senang karena pada dasarnya mereka sangat membutuhkan dukungan moral dari semua pihak,” ucapnya, haru.
Ketua Komunitas Fastabiqul Khairat, Rahmadi, mengatakan selama ini ia tidak terpikir untuk hadir dan menggelar kegiatan di SLBN Tanah Bumbu.
Setelah ACT-MRI memberikan gagasan untuk melakukan kegiatan bersama, ia baru menyadari anak-anak berkebutuhan khusus di SLBN Tanah Bumbu sangat membutuhkan bantuan dari banyak pihak.
“Ternyata benar. Mereka sangat membutuhkan bantuan kita semua. Kami siap bekerja sama dengan ACT-MRI di kegiatan-kegiatan berikutnya,” tegasnya.
Kegembiraan sore itu juga disyukuri oleh Ketua MRI Tanah Bumbu, Anjar Sufangat. Ia mengaku senang karena bisa berbagi bersama anak-anak berkebutuhan khusus di SLBN Tanah Bumbu.
Hal lain yang membuatnya haru karena anak-anak SLB memberikan semangat kepada setiap orang yang memiliki fisik sempurna agar senantiasa bersyukur.
“Anak-anak di sini luar biasa, menyuntikkan semangat untuk kita semua yang fisiknya lebih sempurna. Semoga kedepannya komunitas sosial lainnya juga tergerak untuk hadir bersama mereka,” harapnya.
Selain berbagi 100 paket sajian berbuka puasa, paket sembako dan santunan, kegiatan itu juga dihadirkan Ustaz Muhammad Taufik, ST yaitu seorang pembicaran nasional penemu “Metode Seni Terapi Anak Berkebutuhan Khusus dengan Alquran”.
Baca Juga: Kapal Ramadan Hadirkan Tawa di Muara Sungai Kelayan
Reporter: Puja MandelaEditor: Ahmad Zainal Muttaqin