Pemkab Tanah Bumbu

Harga Bahan Pokok Naik, Tim Satgas Pangan Sidak Pasar

apahabar.com, BATULICIN – Naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok saat bulan Ramadan direspon cepat oleh Pemerintah Kabupaten…

Featured-Image
Suasana sidak pasar oleh Tim Satgas Pangan Tanah Bumbu di Kecamatan Satui. Foto-MC Tanbu

bakabar.com, BATULICIN - Naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok saat bulan Ramadan direspon cepat oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.

Melalui Tim Satgas Pangan Kabupaten Tanah Bumbu, pemerintah daerah langsung melakukan monitoring sekaligus melakukan sidak harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional.

Menurut Kepala Disdagri Tanbu, H Deny Harianto, dalam monitoring tersebut pihaknya menyampaikan agar para pedagang tidak menaikkan harga secara sepihak.

“Kami sudah sosialisasikan kepada para pedagang agar harga kebutuhan pokok tidak dinaikkan seenaknya. Alhamdulillah, mereka bisa terima,” ujarnya, kepada bakabar.com, Kamis (9/5/2019).

Pada, Selasa (07/05/2019) kemarin, Tim Satgas Pangan Tanah Bumbu sudah melakukan monitoring di Pasar Sudan Raya, Kecamatan Satui.

Setelah itu, Tim Satgas Pangan juga akan memantau harga kebutuhan pokok di Kecamatan Sungai Loban, Mantewe, Kusan Hulu, Karang Bintang, Kusan Hilir, Batulicin, Kuranji, dan terakhir Kecamatan Simpang Empat. Monitoring tersebut berakhir pada 22 Mei 2019.

“Hari ini kami juga menggelar rapat bersama Tim Satgas Pangan Tanah Bumbu untuk mengantisipasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok, baik saat puasa maupun saat menyambut Hari Raya Idul Fitri,” katanya.

Baca Juga: Pemkab Tanbu Gelar Safari Ramadan ke Desa Jombang, Warga Minta Jalan Diperbaiki

Baca Juga: Ada Kampung Ramadan di Tanah Bumbu

Sebelumnya, Kabid Perdagangan H Akhmad Heriansyah, mengungkapkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di pasar tersebut, antara lain lombok merah dan bawang putih.

Bahan pokok yang sebelum Ramadan dijual dengan harga Rp40 ribu saat ini dijual Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per kilogram.

“Ini terjadi akibat kurangnya pasokan dari daerah penghasil. Apalagi bawang putih merupakan komoditas impor,” katanya.

Pemerintah pusat rencananya akan mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor bawang putih. Kalimantan Selatan, kata Heriansyah, akan mendapatkan jatah 105.000 ton. Dengan cara itu, diharapkan kondisi pasar kembali normal.

Sementara untuk kebutuhan pokok lainnya, ia menyebut juga ada kenaikan, tapi masih wajar. Ia berharap peran Satgas Pangan Tanah Bumbu dapat melakukan pengawasan, penertiban dan penindakan apabila ada pedagang yang bermain melakukan penumpukan barang.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Tanah Bumbu akan Berikan Ruang Berkreasi untuk Komunitas Seni

Baca Juga: Eksistensi Mappanre Ri Tasi dan Masa Depan Pariwisata Tanah Bumbu

Reporter: Puja Mandela
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner