bakabar.com, BANJARMASIN – Wabah Monkeypox atau cacar monyet yang masuk ke Singapura telah menjadi atensi pemerintah.
Akses masuk warga negara asing (WNA) ke pelabuhan dan terminal internasional pun diperketat, tak terkecuali di Kalsel.
Kendati demikian, sampai sejauh ini belum ada temuan wabah tersebut merambah ke Banjarmasin via Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
“Kita meyakini cacar monyet tak masuk lewat terminal pelabuhan Trisakti Banjarmasin,” ucap Kasubag Umum dan Humas KSOP Kelas 1 Banjarmasin, Muhammad Ichsan kepada bakabar.com, Kamis (16/5).
Meski ramai diperbincangkan, menurut Ichsan penyebaran penyakit ini belum menjadi atensi pihaknya dan stakeholder pelabuhan terkait.
Sebab, wabah cacar monyet, kata dia, merupakan penyakit dari luar negeri. Khususnya Singapura dan Afrika.
Sementara Pelabuhan Trisakti Banjarmasin tak menerima kedatangan penumpang dari luar negeri. Seperti halnya Pelabuhan di Batam dan Bali yang berstandar internasional.
“Kita acuannya masih belum ada terkait hal tersebut,” katanya.
Kondisi saat ini masih dinilai aman. Pihaknya pun belum melakukan antisipasi terkait wabah tersebut. Virus cacar monyet terbawa oleh seorang warga Nigeria yang berkunjung ke Singapura pada 28 April 2019 dan ia terbukti positif mengidap cacar monyet pada 8 Mei.
Sekedar diketahui, KSOP Kelas 1 Banjarmasin telah melakukan rapat koordinasi dari 14-16 Mei 2019. Rapat kegiatan itu menyambut angkutan arus mudik lebaran 2019.
Pihaknya telah mengundang seluruh stakeholder terkait, baik dari operator terminal maupun kapal.
Berdasarkan laporan, seluruh operator telah siap mengerahkan armada dengan baik. Pastinya dikoordinatori oleh KSOP Kelas 1 Banjarmasin.
“Kita harapkan proses arus mudik lebaran dapat berjalan dengan lancar,” cetusnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan posko terpadu di wilayah Pelindo III yang terdiri dari gabungan seluruh stakeholder.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz F