bakabar.com, BANJARMASIN – Pembangunan Bendungan Batang Alai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah bila telah selesai akan memperbesar pasokan air ke lahan irigasi.
Dengan demikian mampu memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saluran irigasi induk bendungan juga didesain dengan bangunan yang bisa dijadikan objek wisata,” terang Kepala Pelaksana Proyek Waskita Karya Poerwanto di Barabai, Selasa (16/4) dikutip bakabar.com dari Antara.
Baca Juga: Andalkan Kapal, Pasok Logistik ke Enam Desa di Kawasan Terujung HSS
Menurutnya, saluran irigasi induk bendungan yang didesain dengan bangunan yang bisa dijadikan objek wisata sekarang sudah banyak warga yang berkunjung.
Bendungan Batang Alai ini dibangun sejak 2006. Progresnya dipercepat oleh Pemerintahan Pusat yang sekarang mulai difungsikan tahun ini.
“Pembangunan sudah hampir 100 persen dan nanti akan mendatangkan Menteri untuk membuka secara resmi, karena proyek pembangunan bendungan Batang Alai seluas 5000 hektare (Ha) merupakan bersumber dari APBN,” katanya.
Pembangunan saluran irigasi Bendungan Batang Alai merupakan bagian dari Pembangunan Nasional di bawah kendali Presiden Joko Widodo untuk mencapai misi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Bendungan yang terletak di Desa Labuhan Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) Kabupaten HST akan mampu mengairi 5 ribu hektare (Ha) lahan pertanian di daerah tersebut.
Baca Juga: Jelang Pemilu, Kapolres Jamin Banjarbaru Bebas Intimidasi dan Sabotase
Di Kalsel, selain HST pembangunan bendungan juga ada di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Tabalong, yang kini sedang dalam proses penyelesaian.
Khusus di HST, pembangunan bendungan berada di sebelah kiri sungai, dan 3.000 Ha berada di sebelah kanan sungai.
Sungai Batang Alai adalah salah satu anak sungai Negara yang berada di Kabupaten HST dan berasal dari gunung Batugaling (+1.251 m) dan gunung Binturung (+1.145 m).
Sungai Batang Alai yang melintas di sebelah Utara Kota Barabai sangat besar manfaatnya bagi penduduk baik untuk irigasi, perikanan dan air minum.
Daerah Irigasi Batang Alai dengan potensi sebesar 8.000 Ha, terletak di sebelah kiri dan kanan sungai Batang Alai, di mana 5.000 Ha, berada di sebelah kiri sungai dan 3.000 Ha berada di sebelah kanan sungai.
Baca Juga: Andalkan Kapal, Pasok Logistik ke Enam Desa di Kawasan Terujung HSS
Dari potensi di atas, daerah irigasi yang akan dapat diairi oleh ketersediaan air (debit andalan 80 persen) adalah seluas 5.000 Ha, yakni 2.000 Ha di sebelah kanan sungai dan 3.000 Ha di sebelah kiri sungai.
Untuk mengairi daerah irigasi tersebut dibangun bendung di Sungai Batang Alai dan saluran irigasi primer 12.892 km, saluran irigasi sekunder 30.233 Km dan bangunan pelengkap sebanyak 114 buah.
Bupati HST Chairansyah mengapresiasi upaya Pemerintah pusat mempercepat pembangunan saluran irigasinya agar dapat dimanfaatkan oleh petani sebagai penunjang dalam pengairan lahan pertanian.
“Pertanian merupakan leading sektor dalam pertumbuhan perekonomian di HST. Oleh karena itu, saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas selesainya jaringan irigasi ini, walaupun sifatnya masih sebagian, namun hal ini perlu kita syukuri, karena dapat segera difungsikan dan dimanfaatkan oleh para petani,” katanya.
Baca Juga: Untuk Warga Banjarmasin; Halangi Orang Memilih, Siap-Siap Dipenjara 2 Tahun
Menurut Bupati Chairansyah, permasalahan irigasi merupakan suatu permasalahan yang urgen dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan panga. Hal ini tergambar jelas dalam konsep pembangunan yang terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
Editor: Fariz Fadhillah