Tak Berkategori

Didemo, Wagub Bakal Kaji Rencana Pabrik Semen Kaltim

apahabar.com, SAMARINDA – Gaung penolakan pabrik semen di gunung Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, kembali…

Featured-Image
Aliansi Masyarakat Peduli Karst Kaltim (AMPK) mendemo kantor kegubernuran Kaltim diJalan Gajah Mada, Samarinda Kota, Kaltim, Senin (8/4). Foto-Istimewa

bakabar.com, SAMARINDA – Gaung penolakan pabrik semen di gunung Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, kembali bergema.

Membawa ratusan massa, Aliansi Masyarakat Peduli Karst Kaltim (AMPK) mendemo kantor kegubernuran Kaltim diJalan Gajah Mada, Samarinda Kota, Kaltim, Senin (8/4).

Baca Juga:Kaltim Siap Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Beasiswa Tahun Ini

Sekira 300 massa gabungan dari mahasiswa, aktivis dan pemuda yang menolak rencana pembangunan pabrik semen berdemo sejak siang hari.

Sebelum ashar, mahasiswa mencoba merangsek masuk dengan menggoyang pagar yang disambut pukulan dan pentungan dari gabungan polisi pamong praja (PP) Kaltim dan Samarinda.

Tindakan itu lantas dibalas mahasiswa dengan lemparan batu.

Lebih dari lima orang mahasiswa terluka, kendaraan roda dua rusak, serta perlengkapan aksi seperti sound, kaca mobil milik mereka pecah.

Korban luka juga berjatuhan dari anggota PP, serta polisi yang membantu pengamanan demonstrasi. Mereka yang luka kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Arus lalu lintas di kedua ruas jalan kemudian dialihkan oleh polisi untuk menghindari penumpukan kendaraan semakin parah.

AMPK kukuh menyoal rencana izin pertambangan yang dirasa akan bertentangan dengan peraturan pemerintah.

“Keputusan kami final, tetap menolak hingga rencana pemerintah dibatalkan,” ujar Korlap Aksi Beni kepada awak media.

Ada 6 tuntutan yang disampaikan mereka. Pertama, menolak pembangunan pabrik semen. Kedua, tolak segala bentuk eksploitasi yang merusak alam.

Ketiga, berikan hak atas tanah untuk mengembangkan ekonomi terbarukan yang ramah lingkungan. Keempat, tolak RPJMD, RZWP3K, RTRW Kaltim.

Kelima, tolak segala bentuk kriminalisasi gerakan. Keenam, cabut semua IUP yang ada di karst Sangkulirang, Kalimantan Timur.

Tak seperti aksi sebelumnya, demonstrasi kali ini mendapat respon dari Pemprov Kaltim.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi sempat 30 menit turun dari kantor kegubernuran untuk menemui massa yang tengah berorasi.

“Kami sudah rapat dengan seluruh kepala dinas untuk meninjau lokasi sekaligus. Yang pasti rencana ini nantinya kami terus pelajari,” ujar Hadi Mulyadi.

Baca Juga:Gubernur Tak Bergeming, Aliansi Peduli Karst Serukan Tolak Pabrik Semen Jilid II

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner