bakabar.com, JAKARTA – Sebuah terobosan diciptakan seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta untuk mengatasi sampah.
Melalui teori matematika, serupa teori permainan, siswa kelas XII Intercultural School Jakarta, Moses Mayer membuat SampahLink.
Baca Juga:Puluhan Ribu WNI di Singapura Antusias Ikut Pencoblosan
“Saya sering melihat pemulung sedang mengorek tempat sampah di pinggir jalan untuk mencari sampah kering yang bisa mereka jual untuk daur ulang,” ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (14/4).
Padahal, katanya, banyak pihak (terutama rumah tangga) yang memiliki sampah kering justru bingung dalam mengelola sampah tersebut.
“Di sinilah muncul ide SampahLink yang menghubungkan para pemulung dengan pemilik sampah kering melalui aplikasi berbasis smartphone. Sehingga kedua pihak menjadi saling diuntungkan, serta dapat meningkatkan kesejahteraan para pemulung,” terang Moses.
Penelitian itu dikembangkan melakukan riset matematika di bawah mentor Carl Yerger dari Davidson College di Amerika Serikat. Inilah awal dari munculnya ide SampahLink.
Melalui SampahLink, Moses ingin membantu mengurangi tingkat polusi, meningkatkan kesadaran daur ulang sampah kering serta menciptakan tingkat kehidupan serta masa depan yang lebih baik bagi para pemulung.
Melalui aplikasi itu, tak hanya menghubungkan para pemulung dengan pemilik sampah kering. Tetapi juga memberikan bantuan finansial untuk pengadaan alat dan pendidikan para pemulung serta komunitasnya.
Ke depan, Moses ingin menjadi pengusaha sosial yang mengatasi sejumlah persoalan di Tanah Air.
Moses Yang meraih penghargaan internasional dan nasional di bidang matematika ini, sedang mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang universitas.
Sebanyak lima kampus yang masuk dalam jajaran Ivy League dan siap menyambutnya seperti Harvard University, Princeton University, Yale University, Cornell University dan University of Pennsylvania.
Selain itu, MET UC Berkeley, UCLA, University of Michigan dan Carnegie Melon University juga telah menerima Moses untuk belajar di kampus mereka.
Kepala Sekolah JIS Dr Tarek Razik mengatakan Moses adalah satu dari banyak siswa JIS yang memiliki semangat untuk meraih prestasi tinggi dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk dunia di sekitarnya.
“Murid-murid ini mendapat kesempatan dan dukungan yang sangat besar dari JIS untuk bisa mengembangkan minat mereka sekaligus berkontribusi kepada masyarakat yang merupakan bagian dari kehidupan mereka,” timpal Tarek.
“Inilah yang menjadikan JIS sebagai lembaga yang memiliki peran sangat penting dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia sejak dulu hingga hari ini," pungkas Tarek.
Baca Juga:Ribuan WNI Antusias Mencoblos di 26 TPS Kota Kinabalu Sabah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin