Tak Berkategori

Naik Tipis, Ekonomi Kalimantan Selatan Masih Bertumpu Batu Bara

apahabar.com, BANJARMASIN – Ekonomi Kalimantan Selatan tercatat tumbuh 5,78 persen pada triwulan IV/2018 atau naik tipis…

Featured-Image
Ilustrasi tongkang batu bara. Foto-rimanews.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Ekonomi Kalimantan Selatan tercatat tumbuh 5,78 persen pada triwulan IV/2018 atau naik tipis dibanding triwulan sebelumnya, yakni 5,14 persen.

Bank Indonesia Kalsel mencatat perekonomian Kalimantan Selatan masih didominasi oleh sektor berbasis komoditas, utamanya batu bara, CPO, karet dan kayu lapis.

"Secara share, sektor pertambangan memberikan sumbangan mencapai 23% pada perekonomian Kalimantan Selatan,” kata Kepala BI Kalsel Herawanto, Selasa (5/3) pagi.

Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan IV/2018 bersumber dari meningkatnya kinerja investasi dan konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga.

Dari sisi penawaran, peningkatan pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan kinerja sektor pertambangan.

Pertumbuhan tersebut tak terlepas dari tercapainya target produksi semester II perusahaan tambang Adaro dan Arutmin. Kedua perusahaan ini mendorong meningkatnya kinerja sektor tersebut.

“Perekonomian Kalimantan Selatan pada 2018 tumbuh 5,13%, masuk dalam kisaran proyeksi yang sebesar 5,1% – 5,5%, namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang sebesar 5,28%,” sambung dia.

Baca Juga:Ekonomi Kalimantan Selatan Bakal Tak Sehat Jika Terus Bergantung Batu Bara

Sedangkan pada sektor perekonomian Kalimantan Selatan berpeluang tumbuh meningkat secara moderat pada 2019, sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Meningkatnya pertumbuhan, utamanya juga didorong oleh peningkatan pertumbuhan sektor pertanian, industri, dan PHR.

Meski menopang, pertumbuhan sektor pertambangan cenderung masih tertekan. Pertumbuhan utamanya didorong oleh meningkatnya konsumsi RT dan investasi serta masih baiknya ekspor.

Khusus 2019 turut ditopang oleh konsumsi LNPRT seiring tingginya belanja terkait aktivitas kontestan Pemilu.

Sementara, terkait inflasi, Bank sentral optimis akan terus menurun pada 2019-2020. Ini sejalan dengan Roadmap Pengendalian Inflasi Nasional dan Provinsi Kalimantan Selatan.

Turunnya angka inflasi turut didukung oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel per 4 Maret 2019.

Pada bulan Februari Kota Banjarmasin mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Sedangkan di Kota Tanjung di bulan yang sama mengalami deflasi sebesar 0,67 persen. Dua kota tersebut menjadi acuan perhitungan inflasi.

Baca Juga:Minyak Mentah Tergelincir, Batu Bara Newcastle Ditutup Melemah

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz F

Komentar
Banner
Banner