bakabar.com, JAKARTA – Apa yang dilakukan Edward Scott Lampert atau akrab dengan nama Eddie Lampert bisa menjadi pelajaran. Lampert adalah salah satu miliarder asal Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan catatan Forbes terkini, kekayaan Lampert adalah US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,9 triliun dengan kurs Rp 14.500 per dolar AS. Bagaimana bisa demikian?
Menurutnya, investasi adalah salah satu sumber penghasil kekayaan yang menjanjikan. Dikutip dari detikFinance, Rabu (20/2/2019), Lampert lahir pada 1962 dan dibesarkan di New York. Saat kanak-kanak, dia cukup dekat dengan neneknya, dan rutin menghabiskan waktu bersama sambil menonton “Wall Street Week”, sebuah program yang mengulas pasar keuangan.
Neneknya pula lah yang pertama kali menanamkan minat padanya dalam berinvestasi. Lampert mengamati dan mengevaluasi pemilihan saham yang dilakukan neneknya yang merupakan investor yang cukup pasif, setiap minggu, dengan membaca koran keuangan.
Masa remaja Lampert bisa dibilang tak begitu mulus. Dia harus kehilangan ayahnya yang meninggal dunia. Dia harus memikul tanggung jawab untuk penghidupan di rumah, mengambil pekerjaan setelah sekolah dan selama akhir pekan.
Kesibukannya mencari uang tak membuat Lampert mengabaikan pendidikannya. Dia tetap mempertahankan nilai bagus di sekolahnya.
Akhirnya Lampert menerima bantuan keuangan dan diterima di Universitas Yale. Dia lulus dari universitas pada 1984, summa cum laude, dengan gelar sarjana ekonomi. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Lampert mendapatkan pekerjaan sebagai pekerja magang di Goldman Sachs, sebuah perusahaan keuangan.
Tak lama berselang, mulai tahun 1985, Lampert pindah ke perusahaan yang bergerak di bidang departemen arbitrase risiko. Selama masa itu, dia bekerja secara langsung bersama Robert Rubin dan Daniel Och.
Baca Juga:Wagub: Jumlah Investor di Kalsel Mencapai 14.263 Investor
Singkat cerita, Lampert memutuskan untuk membangun bisnisnya sendiri pada 1988. Dia membentuk ESL Investments, yaitu perusahaan investasi dan dana lindung nilai. Lampert menerima hampir US$ 30 juta sebagai modal awal dari Richard Rainwater untuk mendanai perusahaannya.
Seiring waktu, ESL Investments mulai memberi para investor perkiraan pengembalian tahunan sebesar 25%. Ketika keuntungan bertambah, perusahaan Lampert mulai menarik perhatian, dan dia dikenal sebagai orang yang dapat menemukan dan membangun peluang dari saham dan investasi lain yang gagal dimanfaatkan oleh kebanyakan orang.
Sebagian besar kesuksesan Lampert lainnya adalah kepemilikan sejumlah besar saham Kmart dan Sears yang diperolehnya. Mulai 2003, Lampert mulai mengambil sejumlah besar saham Kmart karena perusahaan ritel itu tertekan dan tidak memiliki potensi untuk mendapatkan kembali pasar yang telah direbut oleh pesaingnya.
Pada 2004, Lampert mengulangi formula K-mart dengan mengambil saham Sears. Lampert berhasil menggabungkan kedua pesaing pada 2005, dan perusahaan yang baru dibentuk, Sears Holding Company.
Berdasarkan catatan Forbes terkini, kekayaan Lampert adalah US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,9 triliun dengan kurs Rp 14.500 per dolar AS.
Baca Juga:Hari Ini, Rupiah Mantap Libas Dolar AS
Editor: Fariz Fadhillah