Tak Berkategori

Dari Banjarmasin, Giliran NAM Air Perkuat Bandara Samarinda

apahabar.com, SAMARINDA – Akhir pekan kemarin, untuk kali pertama burung besi NAM Air mendarat di Bandara…

Featured-Image
Ilustrasi pesawat Nam Air. Foto-Solopos.com

bakabar.com, SAMARINDA – Akhir pekan kemarin, untuk kali pertama burung besi NAM Air mendarat di Bandara APT Pranoto Samarinda.

Pesawat jenis ATR 72 itu tiba dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (9/2). Tiga puluh lima menit kemudian, giliran Boeing 737-500 dari Surabaya mendarat.

Penerbangan perdana NAM Air dari Banjarmasin menuju Samarinda mengangkut 68 persen penumpang dari 70 seat yang tersedia. Sedangkan dari Surabaya sebanyak 90 persen dari 120 seat. Sementara penumpang dari Samarinda menuju Surabaya sebanyak 87 persen dari 120 seat.

Penerbangan perdana Samarinda-Surabaya disaksikan langsung Gubernur Kaltim Isran Noor didampingi sang istri, Norbaiti Isran Noor. Isran menyambut baik dibukanya penerbangan NAM Air dari Samarinda-Surabaya dan Samarinda-Banjarmasin ini.

Baca Juga:Bagasi Pesawat Berbayar, Pengusaha Stop Kirim Barang via Udara?

“Semoga masuknya NAM Air akan mendukung laju pertumbuhan ekonomi Kaltim. Karena, akan banyak lagi masyarakat luar Kaltim yang akan berkunjung ke Kaltim,” ujar mantan bupati Kutim, dalam siaran persnya, Senin (11/2).

Selain Isran, hadir Kepala UPBU Bandara APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi dan Direktur NAM Air Asa Perkasa. Penerbangan perdana dirangkai pemotongan tumpeng, pita dan pelepasan penumpang perdana menuju Surabaya oleh Gubernur Isran Noor serta penyerahan miniatur pesawat NAM Air kepada Gubernur Isran Noor.

NAM Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang didirikan pada 2013. Maskapai penerbangan ini adalah anak perusahaan dari maskapai penerbangan Sriwijaya Air.

Sebelum NAM Air, setidaknya sudah ada empat maskapai yang menguji ketahanan runway sepanjang 2.250 meter dan lebar 45 meter di sana, yakni Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air, dan Citilink.

Baca Juga:Harga Tiket Pesawat Naik, Kaltara Bersurat ke Pusat

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner